CB, SURABAYA- Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo mengajak polisi dan TNI untuk terus menjaga stabilitas di Jatim. Terjaganya stabilitas akan menjadikan situasi aman, nyaman, dan kondusif yang membuat pembangunan berjalan dengan lancar, serta berimbas positif pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Ajakan itu disampaikan Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim saat Rapat Pimpinan (Rapim) dan Gelar Opsnal Polda Jawa Timur 2017 di Gedung Mahameru, Mapolda Jatim, Jl. A. Yani Surabaya, Rabu (8/2).
Pakde Karwo mengatakan, terdapat tiga aspek stabilitas yang harus terus dijaga, dibina dan terus ditingkatkan. Yakni stabilitas keamanan, stabilitas politik, dan stabilitas ekonomi. Masing-masing aspek tersebut membawa dampak yang signifikan bagi kelancaran pembangunan di Jatim.
“Stabilitas keamanan membuat iklim investasi menjadi lancar, investor pun tertarik. Stabilitas politik menjadikan penyelesaian APBD tepat waktu, Alhamdulillah politik di Jatim sangat kondusif, pemerintah dan DPR nya akur. Kemudian, stabilitas ekonomi membuat pertumbuhan ekonomi tetap terjaga. Tahun 2016, pertumbuhan ekonomi Jatim mencapai 5,55% dan PDRB nya mencapai Rp. 1.855,04 Triliun” katanya.
Masih menurut Pakde Karwo, tercapainya pertumbuhan ekonomi tersebut tak lepas dari kerja keras, dan solidnya hubungan antara pemerintah, polisi, TNI, DPR, swasta, dan seluruh elemen masyarakat. “Saya bersyukur dan berterima kasih kepada seluruh pihak atas terjaganya stabilitas di Jatim. Mari kita terus jaga stabilitas ini agar pembangunan berjalan lancar dan masyarakat semakin sejahtera” ujarnya.
Gubernur Jatim Pakde Karwo menerima cinderamata dari Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin usai memberikan arahan pada acara Rapim Polda Jatim tahun 2017
Secara khusus, Pakde memuji polisi yang memiliki peran strategis dalam terjaganya stabilitas ini. “Kapolda Jatim bukan hanya Kapolda-nya Jatim saja, tapi juga Kapolda-nya Indonesia Timur. Pasalnya, Jatim menjadi pusat logistic and connectivity Indonesia bagian Timur” katanya.
Artinya, lanjut Pakde, jika terjadi sedikit saja keterlambatan distribusi barang di pelabuhan, atau keamanan yang kurang, maka harga barang di Indonesia bagian timur akan naik. “Ingat, Jatim tidak hanya melayani kebutuhan 38,8 juta jiwa penduduk Jatim saja. Tapi juga melayani 110 juta jiwa penduduk di Indonesia bagian timur” pungkasnya.
Acara Rapim Polda pada kesempatan itu dihadiri oleh Kapolda Jatim, Irjen Pol. Drs. Machfud Arifin, Pangdam V/Brawijaya, I Made Sukadana, para pejabat utama Polda Jatim, serta para Kapolres/Kapolresta kabupaten/kota se-Jatim. (humas/ Ono)