CB, PAMEKASAN- Dalam laporannya Panitia pelantikan IDI Pamekasan mengatakan kepengurusan IDI yang sekarang dilakukan melalui muscab yang digelar tanggal 24 Nopember 2016 dan telah disahkan melalui surat keputusan IDI No. 00853/A.4/2017 tertanggal 25 Januari 2017 tentang susunan pengurus personalia IDI cabang Pamekasan.
Sementara Bupati Pamekasan dalam sambutannya mengatakan Pemerintah Daerah tidak hanya well come kepada IDI, tapi butuh dokter dan juga butuh Ikatan Dokter Indonesia di Kabupaten Pamekasan.
“Kita masih kekurangan dokter cukup banyak, terutama dokter spesialis”, katanya.
Pemerintah Kabupaten Pamekasan memang membutuhkan dokter spesialis terutama di RSUD Waru.
“RSUD Waru ini memang membutuhkan dokter umum dan spesialis, cuma biasanya ada yang baru diangkat mau pindah lagi”, ungkapnya sambil tersenyum.
Kabupaten Pamekasan menempatkan bidang kesehatan menjadi prioritas kedua sesudah pendidikan.
Dengan kerjasama Pemkab dan lembaga yang ada termasuk IDI akan memberikan pelayanan pada masyarakat dan akan semakin terus kita tingkatkan.
“Mudah-mudahan apa yang kita lakukan senantiasa terus lebih meningkatkan pelayanan, dan apalagi RSUD kita sudah mendapatkan akreditasi Paripurna yang akan menjadi rujukan rumah sakit di wilayah timur”, kata Bupati.
Sejak tahun 2015 Pemerintah Daerah menganggarkan APBD untuk mendampingi program JKN yang dicanangkan pemerintah pusat.
“Di Pamekasan masih terdapat 39 ribu keluarga miskin yang belum terkafer, sehingga Pemkab menganggarkan Rp. 8 miliar, namun setelah diverifikasi terkafer 24 ribu dan sekarang bertambah menjadi 27 ribu keluarga miskin yang dibiayai APBD Pamekasan”, jelas Syafii.
Bupati berharap dengan kerjasama ini diharapkan pelayanan JKN baik mandiri maupun yang dilaksanakan pemerintah dapat terselesaikan dengan baik. (hum)