CB, SURABAYA – Transaksi digital sudah tak terelakkan lagi. Setiap aspek termasuk kegiatan jual beli produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sudah masuk ke ranah digitalisasi, dengan hadirnya toko online berbasis aplikasi.
Aspek itu mulai dirasakan jauh hari oleh Telkom Indonesia, dengan mengajak mitra UMKM binaannya agar masuk ke ranah digital. Namun, kendala muncul ketika masih ada beberapa UMKM binaan Telkom belum menguasasi Informasi Teknologi.
PT Telkom Indonesia melalui Telkom Regional 5 yang membawahi Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara (Jatim Bali Nusra) mengadakan Workshop dengan tema UKM Go Digital “Generate Modern SME Ecosystem” di Ruang Balairung lantai 1, Kantor Telkom, Jl Ketintang 156 Surabaya. Kegiatan ini bertujuan membentuk good will, kepercayaan, saling pengertian, dan citra perusahaan di mata publik.
Workshop yang berlangsung mulai pukul 09.00 WIB tersebut, selain menghadirkan pelaku UMKM binaan Telkom, juga dihadiri lembaga lainnya, seperti Bulog, Surveyor Indonesia, dan Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HPSI).
Menurut Manager CDC Telkom Regional 5 Jatim Bali Nusra, Dadi Ahdyan, kegiatan itu merupakan amanah pemerintah yang harus dilaksanakan oleh Telkom. Kebetulan, Telkom yang bergerak di IT bertekad untuk mendorong pelaku UMKM sukses dengan dukungan IT. “Sekarang ini, jualan tanpa buka toko fisik bisa dengan bantuan IT. Dan tidak ada alasan lagi, UMKM tidak punya tempat, yang penting dapat UMKM bisa terhubung dengan IT dengan menggunakan fasilitas yang disediakan Telkom,” terang Dadi.
Di wilayah Telkom Regional V, setiap tahun rata-rata sekitar 2.000 UKM baru yang bergabung dengan CDC yang tersebar di 4 Propinsi, yaitu Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT. Sedangkan dana yang disalurkan kurang lebih sekitar Rp 60 miliar setiap tahunnya. Di triwulan pertama tahun 2017 ini telah disalurkan sekitar Rp 17 miliar dengan jumlah mitra binaan baru sekitar 500 UKM.
Secara komulatif, mitra binaan yang aktif menjadi bagian dari CDC PT Telkom Regional V sekitar 6.000 mitra binaan. “Sedangkan kalau dihitung sejak awal tahun dibentuknya CDC pada tahun 2001 sampai dengan saat ini sekitar 22.000 mitra binaan, dengan total penyaluran kurang lebih sebesar Rp 600 miliar,” kata Dadi.
Adapun bentuk pembinaan yang dilakukan oleh Telkom CDC berupa pelatihan, seminar, pameran, kunjungan, dll. Diharapkan mitra-mitra yang tergabung dengan CDC PT Telkom dapat memanfaatkan fasilitas-fasilitas binaan secara maksimal, karena pembinaan tersebut sama sekali tidak dipungut biaya.
“Banyak sekali manfaat yang diperoleh dari pemanfaatan telnologi digital ini, salah satunya adalah bagaimana para UKM tersebut memperoleh pasar yang tersebar di seluruh wilayah bahkan dunia, tanpa ada lagi pembatas ruang dan waktu,” kata Dadi.
“Bahkan tidak lama lagi para UKM bisa mengangsur melalui chanel-chanel pembayaran Delima Point yang telah ditunjuk. Dalam pemasaran produknya para UKM tersebut juga mendapat kemudahan melalui akses blanja.com, yaitu web site yang dibuat PT. Telkom untuk menampung pemasaran produk UKM binaannya.” tegas Dadi.
Para pelaku bisnis, dalam hal ini para UKM binaan Telkom yang belum mempunyai akses ke bank serta memerlukan modal dan pembinaan, dipersilakan dapat bergabung dengan menjadi mitra binaan PT Telkom dan mendaftar di aplikasi smartbisnis.com, diharapkan para UKM ini yang menjadi tulang punggung kemajuan perekonomian bangsa Indonesia.
PT Telkom terus berupaya memperbanyak coverage implementasi program yang mendukung pemberdayaan UMKM. “Program tersebut antara lain Satu Juta UKM, Kampung UKM Digital , dan UKM Goes Digital untuk memajukan UKM Indonesia,” kata Manager Business Service Witel Surabaya, Ridwan Nul Choliq menambahkan.
Dalam program-program tersebut, pihaknya membantu pemanfaatan TIK (Teknologi Informasi Komunikasi) secara komprehensif dan terintegrasi untuk mendukung proses bisnis yang berjalan dalam satu kampung atau area, sehingga para pelaku UKM yang ada semakin maju, mandiri dan modern.
”Untuk mengembangkan Kampung Goes Digital ini, Telkom tidak melangkah sendirian, ada banyak unsur terlibat di dalamnya seperti halnya beberapa kampus dari Akademisi, komunitas-komunitas IT dari unsur Community yang akan membantu pemanfaatan TIK, Disperindag dari unsur Government, dan Media,” kata Ridwan.
Secara umum tantangan UKM saat ini adalah akses ke pemasaran dan akses ke capital/pemodalan . Dalam Workshop ini kedua permasalahan di atas kita coba solusikan. Point pertama akses to market, Telkom bersama mitra dan beberapa anak perusahaan memberikan solusi antara lain : solusi POS, Multibiller, Digital Advertising, E Commerce dan Pelatihan2 markettig di BLC Telkom maupun di kampung UKM Digital.
Sedang untuk poin kedua Akses to Capital, dimana Telkom CDC memberikan peluang Pinjaman bergulir dan pembinaan dimana UKM berkesematan memanfaatkan pinjaman lunak tersebut, dan berkesempaan dalam beberapa event pameran, event-event dll serta tampil di marketplace. (ard)