CB, Medan – Menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak cukup hanya dengan toleransi. Solidaritas antar masyarakat dibutuhkan. Siapa pun berhak menjalankan perintah agamanya di Indonesia dan dilindungi oleh hukum.
Hal itu menjadi salah satu poin yang disampaikan Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi dalam pidato kebangsaannya yang disampaikan pada peresmian Masjid Zubaidah dan Restoran JM Bariani House, Jalan Pemuda, Medan, Kamis (25/5/2017).
Pangkostrad mengaku mengetahui masalah yang tengah dihadapi bangsa. Bangsa Indonesia perlu memiliki wawasan nusantara dan menyamakan sudut pandang dalam melihat negara Indonesia.
“Setelah bisa menyamakan cara pandang, kita perlu mengatur sistem manajemen nasional dan diperlukan pula kepemimpinan nasional. Kepemimpinan terbaik yang diakui dunia saat ini adalah kepemimpinan Rasullah Muhammad SAW. Dengan sifat sidik, amanah, tabligh dan fatonah. Dan itu yang saat ini sedang kita adopsi,” ujar Pangkostrad.
Pangkostrad juga mengatakan Indonesia merupakan negara yang besar dengan memiliki 17.548 pulau, 1340 suku, 1100 bahasa daerah dan beragam budaya. Kehilangan satu dari sekian banyak hal tersebut, tidak bisa disebut Indonesia.
Lebih lanjut Pangkostrad menambahkan keberagaman menjadikan Indonesia diakui dunia sebagai negara yang memiliki toleransi yang tinggi. Kebhinekaan menjadi anak kandung dari rahim Republik Indonesia dan merupakan modal sosial yang tidak dimiliki negara lain.
Acara tersebut dihadiri, Walikota Medan HT Dzulmi Eldin, Rektor USU Runtung Sitepu, tokoh masyarakat Abdillah, Majelis Ulama Indonesia (MUI), konsulat jenderal negara-negara asing di Medan, Ketua Dewan Pembina JM Bariani House Club Drs H Razali Rohimun dan Ketua Dewan Kehormatan Drs H Abdul Wahab Dalimunthe dan Datuk H Zulkarnaen Bin Mustafa, Pimpinan Setia Usaha JM Bariani House Pusat Malaysia. (Ertin Primawati)