CB, Kediri – Ratusan anak beserta orang tua mereka memadati area Pendopo Kabupaten Kediri pada Rabu (24/5/2017). Sebagian dari mereka berlarian dan bermain, ada pula yang bercanda dengan teman atau duduk menikmati jajan. Tak jauh beda dari keceriaan anak-anak, wajah sumringah para orang tua pun terlihat siang itu.
Anak-anak dan orang tua dari wilayah se-Kabupaten Kediri tersebut tengah mengikuti acara Penyerahan Akta Kelahiran dan bingkisan oleh Bupati Kediri. Bekerja sama dengan Yayasan Pondok Kasih, Pemkab Kediri membagikan 631 akta kelahiran kepada anak yang membutuhkan. Sebagian dari anak-anak tersebut adalah anak yatim.
Perwakilan Yayasan Pondok Kasih Drs. Johny RM Sirait SH. berterima kasih dan mengapresiasi terselenggaranya acara ini. Menurutnya, akta kelahiran merupakan hak yang melekat bagi setiap anak Indonesia sebagai dasar mendapatkan pelayanan masyarakat lainnya.
“Akta kelahiran menjadi hak pertama anak atas kewarganegaraan. Tidak memberikan akta seperti menghambat rejeki anak dan perjalanan masa depannya, karena dengan akta kelahiran maka anak dapat mengurus sekolah, mendapat akses kesehatan, paspor dan lain sebagainya,” terang Johny.
Di tempat yang sama, Bupati Kediri Haryanti Sutrisno mengatakan akan terus berupaya agar semua anak di wilayah Kabupaten Kediri mendapatkan akta kelahiran. Kepada seluruh masyarakat yang hadir, Bupati Kediri berpesan agar akta kelahiran segera diurus kurang dari dua bulan setelah anak dilahirkan.
“Setelah anak lahir bisa langsung dilaporkan dan diurus aktanya secara online. Berkat kemajuan teknologi, akta kelahiran bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Jadi ketika ibu melahirkan pulang dari bidan, akta kelahiran sudah keluar,” himbaunya.
Pada kesempatan tersebut Bupati Kediri menyerahkan akta kelahiran secara simbolis kepada sepuluh anak, satu diantaranya Juhairotul Rozabiyah, putri pasangan Sokib dan Siti Musyarofah dari Desa Kencong Kecamatan Kepung. Beliau pun berpesan agar akta yang sudah diberikan disimpan dan jangan sampai hilang. Di akhir acara, seluruh anak berbaris dan mengantri dengan tertib untuk mendapatkan bingkisan berupa mainan dan alat sekolah. (Ertin Primawati)