Diknas Kota Malang Gelar Pekan Anti Korupsi Bagi Siswa SD

CB, MALANG– Berbicara tentang korupsi sepertinya memang bukan hal yang asing lagi bagi kita sebagai warga negara Indonesia. Kasus korupsi di Indonesia seolah sudah menjadi fenomena sosial dan ancaman yang harus kita hadapi bersama. Di Indonesia kasus korupsi memang sudah merajalela di seluruh lapisan masyarakat. Bukan hanya di kalangan para petinggi negara saja tetapi juga sudah menyebar di kalangan masyarakat bawah bahkan anak-anak.

Atas dasar hal itulah, Dinas Pendidikan Kota Malang bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melaksanakan Workshop Pembelajaran Anti Korupsi pada hari Selasa (23/5) di SMKN 2 Malang.

Kegiatan yang digelar dalam bentuk senam “Sang Pemberani” dan pemutaran film “Sahabat Sang Pemberani” tersebut dibuka secara resmi oleh Walikota Malang, H. Moch Anton serta diikuti oleh 1750 siswa SD se Kota Malang.

Hadir pula pada kegiatan dimaksud adalah perwakilan dari KPK RI, Doni Mariantono serta Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Dra. Zubaidah.

Dalam sambutannya, Abah Anton (red. sapaan Walikota Malang) menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan akan menjadi jembatan yang kokoh untuk menghantarkan jalinan kebersamaan di antara kita sekalian; untuk melangkah secara terpadu dan harmonis menuju gerbang kejayaan kota malang yang bersih dan bebas korupsi.Melalui kegiatan ini pula, pendidikan anti korupsi ditanamkan sejak dini. “Dalam hal ini, keluarga memegang peranan penting dalam mendidik dan membentuk akhlak anak; selain itu, mengenalkan prinsip kebaikan, kebenaran dan kesalehan hidup kepada anak juga menjadi tugas utama bagi orang tua. Jika orang tua telah mengajarkan nilai-nilai kebaikan dan kejujuran pada anak sejak dini, maka saat anak tersebut mulai beranjak dewasa nilai-nilai tersebut akan terpatri dalam jiwa mereka” jelas Abah.

Dengan demikian, lanjut Abah Anton, keluarga turut andil dalam memberi warna budaya sebuah bangsa, termasuk di dalamnya adalah menciptakan budaya anti korupsi.

Sementara itu, Doni Mariantono, juga menitipkan pesan agar kedepan anak-anak sebagai generasi muda juga dapat menjadi bagian dari generasi pelurus dan penerus bangsa dan bukan generasi penggerus bangsa. (hms/kur)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *