CB, Jakarta – Bertempat di Media Center Dispenad pada Rabu (31/5/2017), Dinas Penerangan Angkatan Darat menggelar silahturahmi dengan awak media massa nasional. Kadispenad Brigjen TNI Alfret Denny Tuejeh menyebutkan, TNI AD tidak bermaksud untuk membangun citra, karena apapun yang terjadi di Angkatan Darat, TNI AD akan memberikan informasi yang benar.
Dikatakan Kadispenad, silaturahmi ini ditujukan untuk membangun dan mempererat komunikasi yang sudah terjalin selama ini antara TNI AD dengan media massa dan bagaimana menyampaikan informasi kegiatan yang telah dilaksanakan oleh TNI AD kepada publik.
“Diharapkan kedepan kita bisa saling bekerjasama dengan baik lagi, saya bangga dengan pemahaman para jurnalis mengenai peristiwa mana saja yang layak untuk diberitakan atau tidak meskipun peristiwa tersebut benar telah terjadi. Hal ini menunjukkan wartawan memahami betul mengenai kode etik jurnalis”, ujar Kadispenad.
Dijelaskan Kadispenad , TNI AD semakin hari semakin profesional dalam menjalankan tugas pokok dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bukti TNI AD semakin profesional dengan salah satunya sikap prajurit TNI AD yang selalu disiplin dan taat dengan hukum.
Sinergi antara TNI, khususnya TNI AD dengan Polri semakin solid, salah satunya dalam penanganan teroris. Menurutnya, walaupun ada sebagian masyarakat yang menolak keterlibatan dalam penanggulangan teroris, tetapi sesungguhnya keterlibatan TNI dalam hal tersebut sudah diatur dalam Undang- Undang (UU) Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI.
“Kita (TNI AD) ada amanat tugas penanggulangan teroris, yang selama ini sudah dilaksanakan. Bapak Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) telah menyampaikan bahwa TNI AD siap dalam penanggulangan teroris,” jelas Kadispenad.
Dikatakan Kadispenad, TNI Angkatan Darat telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah Islamic State Of Irak and Syiria (ISIS) masuk ke Indonesia.
Seperti Pangdam XIII Merdeka yang menginformasikan kepada Mabesad bahwa Kodam XIII Merdeka telah mengantisipasi masuknya ISIS ke Sulawesi.
Hal serupa juga dilakukan. Oleh Pangdam XVI Pattimura melakukan langkah pencegahan atau antisipasi masuknya ISIS ke wilayah Maluku. Adanya pernyataan menyebutkan bahwa keterlibatan TNI dalam penannggulangan terorisme akan memperkeruh keadaan merupakan pemikiran yang tidak mendasar.
“Kita lihat penanganan teroris di Poso oleh TNI dengan Polri, apakah memperkeruh suasana, justru sinergi TNI dan Polri berhasil dalam penanganan teroris di Poso, belajarlah dari pengalaman,” ujar Brigjen Denny. (Ertin Primawati)