CB, SULTENG – Pekerjaan Pasangan batu Gajah di Sungai Lariang Sulawesi Barat banyak mengundang pertanyaan alias proyek Siluman karena tidak dilengkapi dengan papan informasi pekerjaan proyek tersebut.
Pekerjaan dengan dana sebesar kurang sekitar lebih 7,4 miliar ini dilaksanakan pada bulan September 2016 diduga banyak terjadi masalah tentang pembayaranya.
Berdasarkan informasi dan laporan para kontraktor (korban) yang merasa dirugihkan masalah pembayarannya yang belum diberikan semuanya, sehingga yang bersangkutan mendatangi kantor Redaksi Cahaya Baru.
Menurut keterangan Basri kepada wartawan Cahaya Baru mengatakan,” saya mendapatkan pekerjaan tersebut dari Heri, setelah itu kerjasama dengan Hakim selaku pelaksana kegiatan itu, hakim menentukan penunjukan pekerjaan mana yang harus saya laksanakan,’’kata Basri.
Masih keterangan Basri, lalu pekerjaan tersebut di bagi-bagi menjadi 4 orang yang melaksanakan pekerjaan itu, seperti saya diberikan pasangan batu gajah dengan pagu anggaran 1 miliar begitu juga atas nama Ashar pagu anggaran 1 miliar dari anggaran 7,4 Miliar,” tambah Basri.
Sayangnya setelah pekerjaan sudah selesai, namun pembayaran tidak dilunasi dengan alasan rugi , sementara anggaran pekerjaan yang dilaksanakan sama Basri sudah menelan biaya kurang lebih Rp.600 Juta.
Menurut Basri, kalau dia tidak berkeras kepada Wayan selaku Satker saat itu kemungkinan besar tidak menerima pembayaran sebesar 250 juta, jadi dari 1 miliar yang sudah membuat perjanjian antara mereka kurang 750 juta, ini meminta kepada yang terkait masalah dana tersebut agar cepat diselesaikan.
“Yang mendapatkan penunjukan pekerjaan ini adalah dari PT ILO,” ungkap Basri di kantor Media Cahaya Baru. (Fad/Bob)