CB, Tarakan Kalimatan Utara – Peresmian Maritime Command Center (MCC) Tarakan merupakan upaya yang dilakukan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindaklanjuti Deklarasi Bersama di Yogyakarta, guna mewujudkan keamanan di wilayah perairan Sulu dan sekitarnya sebagai solidaritas sesama Negara anggota ASEAN. Demikian dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo pada saat peresmian MMC di Markas Komando Lantamal XIII Tarakan, Kalimatan Utara, Senin (19/6/2017).
Panglima TNI menyampaikan bahwa pertemuan di Yogyakarta pada tanggal 5 Mei 2016 yang menghasilkan suatu Deklarasi Bersama dilanjutkan dengan Pertemuan Para Menteri Pertahanan Ke-3 Negara di Denpasar, Bali, pada tanggal 2 Agustus 2016. “Pertemuan Trilateral Para Menteri Pertahanan tersebut sepakat untuk mengembangkan lebih luas mengenai SOP (Standard Operating Procedures) pada Trilateral Maritim Patrol, latihan bersama ketiga Negara, sharing informasi dan intelijen, pemasangan alat automatic identification system (AIS) pada semua kapal yang melintas melalui transit koridor, dan penetapan perwira penghubung (L.O.) pada MCC,” jelasnya.
“Langkah tersebut merupakan bukti nyata keseriusan TNI dalam mendukung kebijakan Presiden RI yang menegaskan bahwa Indonesia merupakan Poros Maritim Dunia dan sebagai aplikasi tanggung jawab Indonesia sebagai bagian dari ASEAN. TNI akan senantiasa menjaga stabilitas keamanan di wilayah nasional Indonesia dan regional,” ujar Panglima TNI.
Menurut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, jalur komunikasi yang terjalin antara MCC Tarakan di Indonesia, MCC Tawao di Malaysia dan MCC Bungao di Filipina merupakan pusat Sharing Informasi dan Intelijen yang menjadi faktor penting dalam mendukung pelaksanaan Trilateral Maritime Patrol Indomalphil. “Penetapan MCC di tiga kota di tiga negara tersebut diharapkan akan mampu meredam dan sejauh mungkin dapat meminimalisir insiden yang mungkin terjadi di wilayah perairan dan menjadi perhatian bersama ketiga negara,” ujarnya.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmatyo menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah membantu perwujudan pelaksanaan pembentukan MCC di Tarakan, sekaligus bersamaan dengan peresmian MCC di Tawao Malaysia dan MCC di Bungao Filipina.
“Langkah kemitraan strategis tiga negara yang dilaksanakan di Tarakan, Indonesia, akan menjadi titik awal dari tekad kita bersama dalam kontribusinya pada upaya mewujudkan perdamaian dan stabilitas keamanan di wilayah kita masing masing, serta sebagai bagian dari upaya dalam ikut serta mewujudkan keamanan regional dan lebih luas lagi ketertiban dunia,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmatyo mengucapkan selamat dan bangga atas prestasi dari AFP yang telah mampu meredam teroris di Marawi dan membunuh sebanyak 257 teroris. “Ini Warning agar kita juga siap setiap saat menghadapi hal yang sama, karena sel-sel tidur sudah ada di negara kita masing masing,” tegasnya.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menekankan betapa pentingnya kerja sama dan perjanjian Trilateral yang dilakukan oleh Indonesia, Malaysia dan Philipina. “Dengan adanya kerja sama Trilateral itu akan mempermudah tukar menukar informasi dan lain-lain, karena kecepatan dan ketepatan informasi sangat diperlukan untuk langkah antisipasi sejak dini, termasuk data kemungkinan pelarian yang menyamar sebagai pengungsi yang keluar dari Marawi,” ujarnya.
Turut hadir pada acara peresmian MCC antara lain, Menhan RI Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu, Menhan Malaysia Dato’ Seri Hishammuddin Tun Hussein, Menhan Filipina Delfin N. Lorenzana, Panglima Angkatan Tentera Malaysia Jenderal Tan Sri Raja Mohamed Affandi bin Raja Mohamed Noor, Panglima Angkatan Bersenjata Filipina Jenderal Eduardo M.Ano, Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kasal Laksamana TNI Ade Supandi, Kasau Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie. (Ertin Primawati)