CB, BLITAR – Sudah menjadi agenda rutin bagi Pemerintah Kabupaten Blitar melaksanakan apel dan halal bihalal antara pejabat dengan seluruh karyawan/karyawati Pemerintah Kabupaten Blitar. Ini dilaksanakan pasca liburan Hari Raya Idul Fitri. Seperti kali ini, Senin, 3 Juli 2017 di Halaman Kantor Bupati Blitar, digelar kegiatan tersebut.
Bupati Blitar, Drs. H.Rijanto, MM memimpin langsung apel, dengan didampingi Wakil Bupati Blitar, Marhaenis dan Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar, Drs. Totok Subihandono, M.Si. Dalam sambutannya, orang nomor satu di Kabupaten Blitar ini menyampaikan, apresiasi kepada seluruh peserta apel yang hadir. Mengingat setelah libur lebaran yang mencapai 10 hari tersebut, tidak menyurutkan pegawai ASN di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar aktif kembali untuk melaksanakan tugas.
Dari 9949 pegawai, hari pertama masuk kerja setelah libur lebaran hanya 3 orang yang tidak masuk kerja dengan keterangan satu sakit, satu ijin dan satu tanpa keterangan. Bupati Blitar menegaskan, bagi pegawai yang tidak masuk khususnya yang tanpa keterangan harus segera dilaporkan kepada Wakil Bupati Blitar.
Bupati Blitar juga menyampaikan bahwa, libur yang diberikan pemerintah pusat melalui Kepres Nomor 18 Tahun 2017 memang patut disyukuri. Bahkan tidak mengurangi jatah cuti pegawai. Sehingga kegiatan, program maupun kebijakan Pemerintah Pusat memang sudah semestinya didukung penuh. Semangat kerja, kerja dan kerja harus digelorakan kembali
Seperti diketahui, usai apel, seluruh karyawan/karyawati mengadakan halal bihalal dengan Bupati, Wakil Bupati Blitar, Sekretaris Daerah serta seluruh kepala OPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar.
Menjaga Tradisi Ngaku Lepat Lewat Lebaran Ketupat
Setelah satu minggu merayakan Hari Raya Idul Fitri yang identik dengan ajangsana untuk bersilaturahmi saling memaafkan, masyarakat di Pulau Jawa juga merayakan lebaran ketupat sebagai penutup Hari Raya Idul Fitri. Sehingga Hari Raya Idul Fitri tidak bisa dipisahkan dengan Lebaran Ketupat.
Bupati Blitar, H.Rijanto, MM yang didampingi sejumlah pejabat di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar juga merayakan Lebaran ketupat bersama warga Desa Sumber Kecamatan Sanankulon. Orang nomor satu di Kabupaten Blitar ini mengungkapkan, tradisi lebaran dengan anjangsana ke tetangga, sanak saudara, juga lebaran ketupat hanya ada di Indonesia. Ini merupakan cermin bahwa masyarakat Indonesia sangat suka bersillaturahmi, hidup rukun. Dan situasi rukun, kondusif ini harus terus dijaga.
Mengutip berbagai sumber, Ketupat adalah jenis makanan yang dibuat dari beras yang dimasukkan ke dalam anyaman daun kelapa (janur) yang dibuat berbentuk kantong yang kemudian dimasak dalam waktu lama. Setelah masak, ketupat tersebut diantarkan ke kerabat terdekat dan kepada mereka yang lebih tua, sebagai simbol kebersamaan dan lambang kasih sayang.
Ketupat mulai dikenal pada masa Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga membudayakan 2 kali BAKDA, yaitu Bakda Lebaran dan Bakda Kupat. Dalam filosofi Jawa, Ketupat atau kupat dalam bahasa Jawa merupakan kependekan dari Ngaku Lepat dan Laku Papat. Artinya, ngaku lepat berarti mengakui kesalahan, dan laku papat yakni empat tindakan. Ngaku Lepat ini dengan prosesi sungkeman kepada orang tua seraya memohon maaf.
Sedangkan Laku Papat yakni Empat tindakan tersebut adalah: lebaran, luberan, leburan dan laburan. Lebaran bermakna usai, menandakan berakhirnya waktu puasa. Berasal dari kata lebar yang artinya pintu ampunan telah terbuka lebar. Luberan bermakna meluber atau melimpah. Sebagai simbol ajaran bersedekah untuk kaum miskin. Pengeluaran zakat fitrah menjelang lebaran yang wajib dilakukan umat Islam, juga sebagai wujud kepedulian terhadap sesama manusia. Sedangkan untuk Leburan dimaknai sebagai momen lebaran, dosa dan kesalahan kita akan melebur habis karena setiap umat Islam dituntut untuk saling memaafkan satu sama lain. Sementara itu
Laburan
berasal dari kata labur atau kapur. Kapur adalah zat yang biasa digunakan untuk penjernih air maupun pemutih dinding. Maksudnya supaya manusia selalu menjaga kesucian lahir dan batin satu sama lain.
Menjaga Sillaturahmi
Mengunjungi ke kediaman para beberapa tokoh agama oleh jajaran Pemerintah Kabupaten Blitar juga merupakan agenda tahunan. Tujuan dari kunjungan tersebut, selain halal bihalal juga untuk menjaga sillaturahmi. Dalam kunjungan ke tokoh agama tersebut, Bupati Blitar selain didampingi para pejabat di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar, juga didampingi anggota Forpimda. Atas nama Pemerintah Kabupaten Blitar, Bupati Blitar menyampaikan Selamat Idul Fitri serta permohonan maaf. Mengingat, para tokoh agama sangat berkontribusi terhadap pembangunan Kabupaten Blitar. Para ulama, tokoh agama juga telah turut menjaga situasi di kabupaten ini tetap kondusif. Saran untuk kemajuan Kabupaten Blitar dari para kyai, tokoh agama tetap diharapkan.(Hum/gus)