Mayjen TNI Doni Munardo Resmi Jabat Pangdam III /Siliwangi

CB, Bandung – Kursi jabatan Pangdam III/Siliwangi secara resmi beralih. Setelah sebelumnya di jabat oleh Mayjen TNI M. Herindra, secara resmi digantikan oleh Mayjen TNI Doni Munardo. Pergantian tersebut ditandai dengan adanya serah terima jabatan (sertijab) yang dipimpin langsung oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Jenderal TNI Mulyono, dan berlangsung di lapangan upacara Makodam III/Siliwangi, Bandung hari ini, Selasa (14/11/2017).

Dalam amanatnya Kasad menyampaiakan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada para pejabat lama atas pelaksanaan tugasnya selama mengemban amanah jabatan dengan segala pengabdian dan dedikasi yang begitu besar kepada TNI AD.

Terima kasih juga saya sampaikan kepada para istri yang selama ini telah mendampingi suami dengan tulus dan setia serta mendharmabaktikan dirinya untuk kemajuan Persit Kartika Chandra Kirana selama kepengurusannya.

“Selanjutnya, kepada para pejabat baru beserta istri dan keluarga, saya juga mengucapkan selamat serta turut bersyukur dan berbangga atas penugasan, kepercayaandan amanah jabatan baru yang didapatkan.

Semoga serah terima jabatan ini dapat membawa dan mengantarkan satuan-satuan yang Jenderal pimpin ke arah yang lebih baik, lebih maju dan senantiasa dapat mempersembahkan karya terbaiknya untuk kepentingan pelaksanaan tugas-tugas TNI AD, TNI dan kejayaan Bangsa dan Negara yang sangat kita cintai ini” tuturnya.

Pergantian pejabat di lingkungan TNI AD, dikatakan Jenderal TNI Mulyono adalah merupakan bagian dari sistem pembinaan organisasi guna pembaruan dan penyegaran pemikiran dalam rangka kemajuan organisasi. Tour of Duty dan Tour of Area juga merupakan proses untuk memberikan pengayaan dan pengalaman serta menjaga kesinambungan kepemimpinan di tubuh TNI AD, yang pelaksanaannya menaati Prinsip-prinsip Pembinaan Personel, yang salah satunya adalah the right man on the right place atau menempatkan personel yang tepat pada jabatan yang tepat, bukan dekat dengan siapa, orang siapa dan pernah mempersembahkan sesuatu sehingga jabatan yang diemban bukan amanah dari Allah tapi karena belas kasihan seseorang.

“Saya masih mendengar ucapan-ucapan dan saya juga berharap bahwa pergeseran/perpindahan jabatan juga jangan ditafsirkan ‘saya pindah, kesalahan saya apa ?, Ada apa pimpinan dengan saya kok saya dipindah?’.

Sekali lagi saya berharap pemahaman para perwira dan isteri tentang pergeseran jabatan adalah merupakan bagian dari pembinaan personel, dimana Angkatan Darat memiliki tujuan dan cakrawala yang lebih luas, dan ini akan terus dilakukan walaupun dengan konsekuensi suka dan tidak suka bagi pejabat yang bersangkutan” imbuh Kasad.Selain itu, kata Dia, rotasi jabatan di lingkungan TNI AD juga menunjukkan bahwa Reformasi Birokrasi TNI AD terus berjalan seiring dengan meningkatnya profesionalitas Sumber Daya Manusia, nilai etika dan budaya kerja, kualitas pelayanan publik, kapasitas dan akuntabilitas kinerja di lingkungan jajaran TNI AD.

“Oleh karenanya, saya menaruh harapan yang besar kepada para pejabat yang baru, agar kehadirannya diiringi semangat untuk membangun dan meningkatkan kinerja organisasi serta membawa perubahan yang lebih baik. Jangan pernah alergi untuk melanjutkan pencapaian positif yang telah ditorehkan oleh pejabat sebelumnya dan kembangkan gagasan-gagasan baru yang lebih konstruktif, kreatif dan inovatif” tegas Kasad.

Selanjutnya kepada para pejabat lain yang juga melaksanakan serah terima jabatan pada hari ini, dirinya berpesan agar segera mempelajari dan memahami tugas dan tanggung jawabnya di tempat penugasan yang baru dan dapat menjadi motor penggerak perubahan dan kemajuan di dalam organisasinya masing-masing. “Saya berharap agar pergantian jabatan ini dapat memberikan angin segar atau semangat baru di masing-masing organisasi yang saudara pimpin sehingga dapat mendorong peningkatan kinerja TNI AD sebagai komponen utama Pertahanan Negara” pintanya.

Pada kesempatan tersebut, Kasad mengingatkan sebentar lagi akan memasuki tahun 2018 yang juga dikenal sebagai tahun politik. Pada tahun 2018 nanti akan digelar perhelatan akbar Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) secara langsung dan serentak Tahap ke III di sebagian wilayah Indonesia. Pada situasi seperti itu, dimana kita semakin mendekati Pilpres 2019, berbagai benturan kepentingan diperkirakan akan semakin tinggi intensitas dan eskalasinya serta sulit diprediksi, sehingga menyimpan potensi ancaman yang tidak kalah bahayanya bagi kelangsungan hidup Negara Kesatuan Republik Indonesia, apabila tidak dikelola dengan baik.

“Memasuki tahun politik, TNI AD harus terus mawas diri dari kemungkinan terseret ke dalam politik praktis. Pada satu sisi, kita berbangga memiliki prajurit yang diminta untuk terjun dalam dunia politik, tetapi pada sisi lain, kita harus tetap netral dan menjadi institusi yang mampu mengawal proses demokrasi di Negara ini. Oleh karenanya, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No. 34 tentang TNI, saya ingin tegaskan agar sikap netralitas dan memegang teguh ketentuan demokrasi harus dijunjung tinggi. Jangan biarkan prajurit kita, baik perorangan maupun satuan terpengaruh atau dimanfaatkan untuk kepentingan politik praktis, karena TNI hanya mengenal politik Negara” pungkasnya.

Pada kesempatan itu juga bersamaan dilaksanakan sertijab pejabat lainnya diantaranya adalah jabatan Pangdam IV/Diponegoro, Pangdam III/Siliwangi, Pangdam XVI/Pattimura, Danpuspenerbad, Gubernur Akademi Militer (Akmil), Danpusterad, Aspam KSAD, Aster KSAD dan Danpusintelad.(AD). (Ertin Primawati)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *