Maksimalkan Pajak, Banyuwangi Pasang 177 Termal Printer Online di Dunia Usaha

Banyuwangi – Untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Pembkab Banyuwangi memasang alat termal printer kasir online di berbagai tempat. Sebanyak 177 alat termal akan dipasang di beberapa lokasi, seperti hotel, restaurant, dan tempat-tempat wisata lainnya.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, pemerintah daerah selama ini telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kunjungan wisata daerah melalui berbagai even festival dan promosi. Hasilnya jumlah wisatawan baik domestik maupun manca negara terus bertambah tiap tahunnya.

“Jumlah kunjungan wisatawan yang terus meningkat telah membuat perekonomian daerah bergeliat, mulai hotel, rentauran, tour travel sampai homestay warga juga ikut mendapat limpahan rejeki. Kami berharap hal ini juga bisa dibarengi dengan pendapatan asli daerah (PAD) lewat pajak dan retribusi yang ikut meningkat,” kata Bupati Anas.

Anas melanjutkan, untuk memaksimalkan perolehan PAD, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memasang 177 alat termal online di berbagai lokasi seperti hotel, restaurant, dan tempat-tempat wisata lainnya. Cara ini dilakukan untuk memaksimalkan perolehan pajak dan meminimalisir kebocorannya.

“Nantinya, saat konsumen melakukan pembayaran transaksi itu langsung terkoneksi dengan server di Bapenda. Sehingga tertera berapa jumlah pajak yang harus dibayarkan wajib pajak. Alat ini juga memberi manfaat lain bagi pemilik usaha, karena setiap transaksi bisa terhubung juga secara online di telepon selulernya, sehingga pemilik usaha bisa memantau transaksi usahanya dari mana saja,” terang Anas.

Ditambahkan Kepala Dinas Badan Pendapatan Daerah Nafiul Huda, transaksi menggunakan termal akan mengeluarkan stuk pembayaran bagi konsumen. Di struk tersebut konsumen akan mendapat informasi lengkap yaitu total transaksi yang dibayar plus PPN yang dikenakan.

“Jadi konsumen bisa mendapatkan informasi yang jelas atas uang yang dikeluarkan olehnya. Konsumen juga bisa tahu kalau transaksi yang dibayarkannya termasuk PPN yang ditarik oleh pemerintah daerah,” kata Huda.

Struk pembayaran yang didapatkan oleh konsumen juga memberikan manfaat lain yaitu konsumen bisa berkesempatan mengikuti undian yang berhadiah berbagai macam barang diantaranya motor dan mobil.

“Jadi struk yang dibayarkan konsumen bisa dimasukkan ke kotak undian yang telah disediakan, nantinya tiap bulan akan diundi pemenang yang berhak memperoleh hadiah. Ini akan menjadi promosi yang menarik bagi pemilik usaha,” ujarnya.

Karena itu, menurut Huda, konsumen diharapkan untuk selalu meminta struk pembelian agar bisa tercantum di server induk Bapenda.

Huda melanjutkan, untuk mengoptimalkan penerimaan pajak, Banyuwangi juga telah menerapkan E-PAD (Pendapatan Asli Daerah). Lewat aplikasi integrasi pajak ini, wajib pajak bisa membayar pajaknya dengan mudah dan cepat, cukup dari telepon seluler.

E-PAD dibuat untuk mempermudah warga dalam membayar pajak. Ini juga sebagai bentuk komitmen daerah dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di segala lini.

“Selain itu juga untuk menggalakkan gerakan non tunai di Banyuwangi,” kata pria asli Banyuwangi itu.

Sistem ini sekaligus mengintegrasikan daftar wajib pajak yang selama ini tagihannya masih terpisah-pisah. Namun, dengan aplikasi baru ini, semua kewajiban pajak seseorang terhimpun menjadi satu. Bahkan riwayat pembayaran pajak sebelumnya juga bisa terlihat.

Dengan penerapan termal dan e-PAD, menurut Huda terbukti efektif. Dalam kurun dua bulan, Januari hingga Februari tahun ini, pajak yang masuk mencapai Rp1 miliar. Ini lebih baik dibandingkan pada tahun lalu di periode sama, yang mencapai Rp700-800 juta.

Menurut Huda tahun ini, target pajak mencapai Rp 527 miliar. Meningkat dari tahun sebelumnya Rp460 miliar. (imm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *