Komisi A Minta Pemkot Setop Sementara Operasional Bus Suroboyo

CB, Surabaya – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat  mulai 3 Juli hingga 21 Juli 2021, memerintahkan  warga agar tidak keluar rumah, kecuali ada urusan yang urgent. Ironisnya, 18 unit Bus Suroboyo yang dioperasionalkan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya tetap mengaspal di jalanan kota Surabaya.

” Ini kan sama dengan memfasilitasi warga untuk keluar rumah, ” tegas anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya, Imam Syafi’i ketika dikonfirmasi, Selasa (13/7/2021).

Karena itu,  dia meminta Pemkot Surabaya untuk menyetop dulu Bus Suroboyo selama PPKM Darurat.

Menurut Imam Syafi’i, jika Bus Suroboyo dihentikan sementara ada dua manfaat yang bisa dipetik. Pertama, bisa menyukseskan imbauan agar warga  tidak keluar rumah, kecuali ada urusan yang urgent atau penting.

“Saat saya memantau di lapangan, ternyata kebanyakan penumpang naik bukan untuk urusan  yang urgent, tapi hanya jalan-jalan, ” ungkap dia.

Kedua, lanjut politisi Partai NasDem ini, dengan tidak mengoperasionalkan bus untuk sementara, juga bisa menghemat anggaran operasionalnya.  Apalagi, penumpang bus saat ini juga sangat sedikit. Sekitar lima penumpang untuk sekali trip.

“Jadi tidak sepadan dengan biaya operasional 18 bus yang mulai beroperasi dari jam 06.00 hingga 17.00. Sebelum PPKM Darurat beroperasi mulai jam 06.00 hingga 22.00,” jelas Imam Syafi’i.

Lebih jauh, dia menegaskan, lebih baik anggaran operasional bus dialihkan untuk tambahan memberi bantuan sembako kepada warga terdampak PPKM Darurat karena tidak bisa bekerja.

Ditanya soal lyn angkot/bemo,  Imam Syafi’i mengatakan,  untuk angkutan umum seperti lyn angkot/ bemo biarkan tetap beroperasi dengan menjaga protokol kesehatan (prokes).

“Toh tidak sedang PPKM Darurat saja mereka sudah kembang kempis, apalagi saat ini. Penumpang makin sepi, ditambah lagi banyak penyekatan jalan. Sehingga lyn angkot/bemo harus putar-putar cari jalan alternatif dan ini akan berimbas dengan membengkaknya biaya operasional untuk beli BBM,” pungkas Imam Syafi’i.

Sementara Kadishub Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad ketika dikonfirmasi terkait  desakan agar operasional 18 Bus Suroboyo  disetop sementara selama masa PPKM Darurat mengaku, pihaknya sebenarnya sudah mengurangi armada, mengurangi jam operasional dan bahkan memperpendek rute Utara Selatan.

“Kalau memang penumpangnya hanya jalan -jalan, ya nanti akan kita eveluasi rute mana saja dan jam berapa?” jelas dia.

Yang jelas, lanjut Irvan, kalau jam puncak pekerja yang naik  memang dibatasi maksimal 30 persen atau 12 orang.”Ini sesuai ketentuan,” tandas dia.(lang)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *