BPBL Hadir di Bojonegoro, 913 Warga Nikmati Pasang Listrik Gratis

Cahayabaru.id, Bojonegoro – Sebanyak 19.500 rumah tangga tidak mampu di Provinsi Jawa Timur mendapatkan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) tahun anggaran 2023. Dari jumlah tersebut, 913 di antaranya berada di Kabupaten Bojonegoro yang tersebar di 19 kecamatan. Anggota Komisi VII DPR Ratna Juwita Sari mengapreasiasi program tersebut yang merupakan sinergi antara DPR RI, Pemerintah, dan PT PLN (Persero).

“Kami ingin menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Kementerian ESDM, PLN, dan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro yang dengan sinergi ini kita mewujudkan komitmen kepada masyarakat bahwa pemerintah selalu hadir dalam hajat hidup orang banyak,” ujar Ratna dalam Peresmian dan Penyalaan Pertama Program BPBL di Desa Jamberejo, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Senin (23/10/2023).

Ia mengatakan 913 sambungan listrik gratis untuk warga Kabupaten Bojonegoro tersebut merupakan bentuk Pemerintah menyadari bahwa keadilan energi di Indonesia belum merata. Ratna berharap Program BPBL ini membawa manfaat bagi masyarakat.

“Mudah-mudahan dengan BPBL ini semua masyarakat di Bojonegoro taraf kehidupannya meningkat, dapat hidup lebih sejahtera, serta membawa keberkahan untuk kita semua,” tuturnya.

Widyaiswara Ahli Madya Kementerian ESDM Bambang Priandoko dalam kesempatan yang sama menyampaikan update realisasi Program BPBL di Bojonegoro.

“Sampai dengan 13 Oktober 2023 telah menyala sebanyak 760 sambungan rumah tangga yang tersebar di 18 kecamatan,” kata Bambang.

Ia menyebut dalam melaksanakan program ini, Kementerian ESDM menugaskan PLN untuk melaksanakan kegiatan pengadaan dan pemasangan BPBL. Calon penerima BPBL merupakan rumah tangga yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS); berdomisili di daerah Terluar, Terdepan, dan Tertinggal (3T); dan/atau layak menerima BPBL berdasarkan validasi kepala desa/lurah atau pejabat yang setingkat (valdes).

Menyambung Bambang, General Manager PLN UID Jawa Timur Agus Kuswardoyo mengatakan bahwa penyalaan BPBL di Jawa Timur ditargetkan selesai pada tanggal 27 Oktober 2023 yang merupakan Hari Listrik Nasional.

“Ini salah satu wujud sinergi Pemerintah, DPR, dan PLN untuk mewujudkan listrik ke seluruh Indonesia. Cita-cita kita tahun depan Rasio Elektrifikasi 100% kita wujudkan bersama,” Agus menyampaikan.

Ia menyampaikan bahwa BPBL bersifat satu kali pemberian bantuan, bukan merupakan keberlanjutan di mana Pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM membantu proses  penyambungan listrik yang dikerjakan oleh  PLN.

“Selanjutnya setelah dimanfaatkan energi listrik tersebut maka segala bentuk pembiayaan yang timbul menjadi tanggung jawab penerima manfaat,” tuturnya.

Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Bojonegoro Hanafi berharap warga jadi lebih produktif saat memiliki listrik sendiri.

“Kalau sudah punya listrik sendiri harus produktif dan hemat, misal ada kulkas bisa buat jualan es batu, sehingga bantuan yang diperoleh bisa dirasakan nikmatnya,” ujarnya.

Bersyukur Mendapat Bantuan

Dalam rangkaian acara yang sama, ada penyalaan simbolis Program BPBL ke rumah dua penerima manfaat di Desa Jamberejo, yakni Yasri’ah (74 tahun) dan Iskak (67 tahun).

Yasri’ah, nenek yang tinggal seorang diri di rumahnya, mengatakan sebelumnya ia menyalur listrik di tetangganya.

“Kalau listriknya gak kuat dan mati, saya pake bilah untuk penerangan,” ujarnya sambil menunjuk sebilah bambu di dekat dapurnya.

Ia mengaku merasa bersyukur mendapatkan bantuan ini.

“Matur nuwun, alhamdulillah. Sudah tua begini namun masih dapat bantuan. Ayem,” tuturnya menggunakan Bahasa Jawa.

Iskak yang rumahnya berjarak 50 meter dari Yasri’ah juga bersyukur mendapatkan bantuan. Ia yang bertani bawang dan tembakau merasa terbantu dengan program BPBL. Sebelumnya ia menyalur ke saudaranya dan mesti berbagi dengan dua rumah tangga lainnya.

“Alhamdulillah, senang punya sendiri,” katanya. (aj)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *