Bangunan Gedung Graha Mandiri Milik RSUD dr Iskak Tulungagung Senilai 38 M Diduga Asal-asalan 

CB, TULUNGAGUNG – Gedung Graha Mandiri yang berdiri di lokasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Iskak Tulungagung, kwalitas pembangunannya ‘layak’ dipertanyakan. Pasalnya, gedung yang dibangun pada tahun 2020 dan yang dioperasikan pada 2021 ditengarai di beberapa titik tembok mengalami kerusakan.

Padahal, gedung dengan lantai 5 yang biayai dari hasil pendapatan RSUD dr. Iskak itupun sangat besar, yakni berkisar 38 miliar. Dan, dengan biaya yang cukup besar itu, namun hasil bangunannya terkesan ‘asal-asalan’ dan layak adanya evaluasi.

Menyikapi hal ini Kepala Bagian Humas RSUD dr Iskak Tulungagung Rifai  saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa pembangunan gedung Graha Mandiri itu bukan merupakan pembangunan yang asal -asalan.

Bahkan, menurutnya, pembangunan Graha Mandiri telah dilaksanakan sesuai dengan dokumen perencanaan serta sesuai dengan prosedur teknis dan administrasi yang berlaku di Negara Republik Indonesia, yakni
Pengawasan dan manajemen konstruksi ditugaskan pada ahlinya, seperti konsultan manajemen konstruksi yang kompeten dan profesional.

“Agar efisiensi, efektifitas dan akuntabilitas pengelolaan dan pembelanjaan keuangan negara tercapai, pelaksanaan pembangunan ini didampingi oleh pihak-pihak yang kompeten di bidangnya,” kata Rifai saat dikonfirmasi beberapa media di ruang tunggu RSUD dr. Iskak Tulungagung, Selasa (31/10).

Dalam hal ini Rifai menyebutkan, diantaranya adalah Probity Advice dan pendampingan kontrak dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) Jakarta, Pendampingan Hukum dari Kejaksaan Negeri Tulungagung, Pendampingan Teknis Konstruksi dari Universitas Brawijaya serta Probity Audit oleh Inspektorat Kabupaten Tulungagung.

Lebih lanjut Rifai juga menjelaskan, seiring berjalannya waktu, yakni setelah di fungsionalkannya gedung tersebut perlu adanya kerjasama dari pengguna gedung untuk tetap berhati-hati dalam melakukan kegiatan, khususnya dalam menggeser tempat tidur.

“Karena bahan dinding bagian dalam (skat antar ruang) dari gedung tersebut berbahan partisi yang rentan terkena benturan keras. Kenapa kita memakai partisi, hal ini dilakukan dengan berbagai pertimbangan termasuk konsultasi dengan ahlinya antara lain lebih flexibel dalam pengelolaan perubahan kebutuhan ruangan, partisi hanya skat antar ruangan dan tidak mengurangi kekuatan gedung,” jelasnya.(Hsu)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *