12.000 Warga Surabaya Ikuti Kelas Sekolah Orang Tua Hebat Angkatan ke-2

CB, Surabaya – Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) angkatan ke-2 sukses meraih antusiasme masyarakat di Kota Surabaya. Pada angkatan ke-2 ini, sebanyak 12.000 warga Kota Pahlawan ikut memanfaatkan program tersebut.

Program SOTH besutan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama BKKBN Jawa Timur ini, merupakan sekolah pengasuhan untuk meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengasuh balita. Hal ini juga menjadi salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas hubungan keluarga sehingga diharapkan dapat menekan angka stunting di Kota Pahlawan.

Oleh karena itu, Pemkot Surabaya memberikan pembekalan kepada para pengelola SOTH di tingkat RW atau yang kini dikenal sebagai Balai Orang Tua Hebat, di Graha YKP Surabaya, Selasa (11/6/2024). Dalam kesempatan ini, materi pembekalan itu diberikan kepada pengelola SOTH dan para penyuluh KB (Keluarga Berencana).

Mewakili Ketua TP PKK Kota Surabaya Rini Indriyani, Ketua Bidang Pokja 1 TP PKK Kota Surabaya Shinta Setia mengatakan, kehadiran SOTH diharapkan agar para orang tua bisa mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi cerdas secara spiritual dan sosial, serta kuat secara emosional.

“Kami berharap pembekalan ini tidak menjadi ajang menimba ilmu saja, tetapi juga menjadi ruang berbagi pengalaman dan inspirasi,” kata Shinta Setia.

Ia melanjutkan, pembekalan kali ini adalah memberikan keterampilan dan pengetahuan, agar para pengelola SOTH dapat mendampingi orang tua di lingkungan RW masing-masing dengan lebih baik. “Selesai acara ini, juga harus tetap mengupgrade pengetahuan dalam hal parenting karena teknologi terus berkembang,” imbuhnya.

Shinta Setia menerangkan, terdapat beberapa materi yang diberikan kepada para pengelola SOTH. Antara lain, Perlindungan Anak, dan Memahami Konsep Diri yang Positif dan Konsep Pengasuhan.

Karenanya, pelaksanaan SOTH di Kota Surabaya telah dilengkapi dengan kurikulum pendidikan, silabus, pemetaan instruktur, rencana kegiatan pembelajaran, perangkat monitoring, jurnal, absensi peserta, hingga absensi pengelola.

“Jadi orang tua bisa memberikan lingkungan yang kondusif bagi anak-anaknya untuk berkembang. Sebab, kita ingin menghasilkan generasi yang tangguh,” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk (DP3A-PPKB) Kota Surabaya, Ida Widyawati mengatakan, pembekalan ini adalah gelombang kedua. Pada gelombang pertama, telah diberikan kepada para pengelola SOTH dengan sasaran 500 titik Balai Orang Tua Hebat. Dan saat ini menyasar para pengelola SOTH di 500 titik Balai Orang Tua Hebat berikutnya.

“Peserta antara pembekalan gelombang pertama dan kedua berbeda. Kita menyasar 1.000 Balai Orang Tua Hebat. Dan kalau di total, orang tua yang mengikuti SOTH tahun 2024 ini ada 12.000 orang lebih,” kata Ida.

Ida menjelaskan, dalam setiap kelas SOTH, terdiri dari 30 peserta dimasing-masing Balai Orang Tua Hebat. Dari hasil pelaksanaan SOTH angkatan ke-1, banyak testimoni positif dari peserta. Yakni, hasil dari pemberian materi dapat diaplikasikan dengan baik di lingkungan keluarga.

“Setelah mengikuti SOTH, peserta mengaku banyak melakukan perubahan pola asuh di keluarganya. Tidak hanya kepada anaknya, tetapi cara berkomunikasi dan bersikap kepada suaminya pun ada perubahan yang lebih baik,” pungkas Ida. (bud)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *