Petani Sapi Perah Hasil Susu Menurun, Warga Senduro Lumajang Hanya Bisa Pasrah

CB-Lumajang, Peternak sapi perah asal warga Dusun Mulyorejo Rt03 Rw17 Desa Kandangtepus Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang, Supriyadi pemilik sapi perah sebanyak 10 ekor terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) pihaknya semakin mengawatirkan.

Menurut Supriadi dengan kejadian ini hanya bisa pasrah apapun resikonya tetap dipertahankan dan tak ingin menjual sapinya walaupun hasil perahnya saat ini menurun biasanya dalam sehari normal bisa menghasilkan 56 liter, hari ini hanya diperoleh 20 liter, artinya tingkat penurunan produksinya lebih dari 75 persen,” tuturnya.
Bagaimana tidak menurun, sapinya saja tidak mau makan mas..!! Ungkap Supriadi kepada wartawan, Sabtu 28/5/22.
Upaya saya sebagai peternak semua sudah saya lakukan mulai dari tempat kandang sapi dibersihkan, dan juga saya semprot cairan formalin pagi dan sore kita tidak tahu ini dilarang pemerintah atau tidak, yang jelas kita berupaya dan berusaha tetap kita lakukan,’ jelasnya.
Masih menurut Supriadi, keluhan yang dialami saat ini hanya bisa pasrah dan berharap agar pemerintah  segera menangani wabah penyakit mulut dan kuku segera teratasi pada peternak hewan Sapi yang ada diwilayah Dusun Mulyorejo Desa Kandangtepus,”harapnya.
Meluasnya penyebaran virus PMK yang ada diwilayah Kabupaten Lumajang memiliki dampak serius pada penurunan produktivitas susu sapi perah dipertenakan. bukan hanya itu, pemberian empon-empon hingga ramuan dan larutan penyegar juga dilakukanya, meski tidak semuanya berdampak baik. namanya juga usaha,” ucap Supriadi, laporan reporter Cahaya Baru.id (Hardy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *