Bupati Lumajang: Masjid Al-ichsan Wujud Harmoni Pembangunan Spiritual dan Sosial

CB, LUMAJANG – Bupati Lumajang, Indah Amperawati, menegaskan pentingnya sinergi antara pembangunan spiritual dan sosial dalam membangun masyarakat yang kuat dan berdaya. Hal ini disampaikannya saat mendampingi Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dalam peresmian Masjid Al-Ichsan di Jalan Gubernur Suryo, Kelurahan Tompokersan, Minggu (25/5/2025).

Masjid Al-Ichsan tidak hanya diresmikan sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai titik awal penguatan peran masjid dalam pemberdayaan masyarakat. Peresmian ini turut dirangkaikan dengan penyaluran bantuan sosial dan program strategis pemberdayaan desa oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Bupati Lumajang menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas perhatian Gubernur terhadap pembangunan berbasis masyarakat hingga ke tingkat desa. Ia menyatakan bahwa Masjid Al-Ichsan memiliki makna lebih dari sekadar simbol religius.

“Masjid ini adalah ruang spiritual sekaligus ruang sosial. Di sini, kita bisa mulai membangun gerakan keumatan, memberdayakan ekonomi umat, dan menguatkan nilai gotong royong sebagai identitas masyarakat Lumajang,” ujar Bunda Indah.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah juga menyerahkan berbagai bantuan, mulai dari zakat produktif, bantuan sosial untuk penyandang disabilitas dan lansia, hingga program penguatan ekonomi desa seperti BUMDes, Desa Berdaya, dan Jatim Puspa.

Bunda Indah menegaskan bahwa program-program ini akan dikawal dengan penuh tanggung jawab oleh Pemkab Lumajang. Ia percaya bahwa kemajuan Lumajang berawal dari desa yang kuat dan masyarakat yang berdaya.

“Kami akan terus memperkuat sinergi dengan para kepala desa agar program-program seperti BUMDes dan Jatim Puspa tidak hanya berjalan administratif, tapi benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tegasnya.

Pembangunan Masjid Al-Ichsan sendiri berlangsung selama empat setengah tahun dan berdiri di atas lahan seluas 800 meter persegi. Masjid ini dirancang tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pendidikan dan kegiatan sosial.

“Kami ingin masjid ini hidup. Tidak hanya makmur dalam shalat berjamaah, tetapi juga menjadi tempat belajar, berdiskusi, hingga memberdayakan masyarakat,” ujar Takmir Masjid, Achmad Chudori.

Acara peresmian ditutup dengan penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Gubernur Jawa Timur, menandai dimulainya babak baru masjid sebagai pusat aktivitas umat yang inklusif dan progresif di Kabupaten Lumajang. (Hardy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *