Nguri-Uri Budaya Jawa, Sanggar Wisnu Iromo Tetap Eksis di Tengah Tantangan Zaman

CB, Tulungagung – Di tengah arus globalisasi yang serba cepat, nilai-nilai luhur budaya Jawa justru semakin relevan untuk ditanamkan kepada generasi muda. Budaya Jawa bukan sekadar tradisi, tetapi juga mengandung filosofi mendalam yang dapat menjadi pondasi pembentukan karakter yang kuat.

Pendidikan berbasis nilai-nilai Jawa menjadi semakin penting, terutama melalui konsep seperti unggah-ungguh (tatakrama), roso (rasa), dan nguri-uri (melestarikan) budaya. Nilai-nilai ini memberi perspektif holistik dalam pengembangan diri manusia, sekaligus menjaga identitas bangsa dan membekali generasi penerus dalam menghadapi tantangan zaman.

Salah satu pihak yang konsisten melestarikan budaya Jawa adalah Sanggar Seni Wisnu Iromo. Sejak berdiri pada 28 Maret 2018, sanggar yang berfokus pada pengembangan tari tradisional ini terus berupaya menemukan bibit-bibit unggul, meskipun jumlah muridnya tak sebanyak tahun-tahun sebelumnya.

Wisnu Kurniawan (23), pengelola Sanggar Seni Wisnu Iromo yang berasal dari Desa Beji, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, menyebut tantangan utama dalam pelestarian budaya adalah pengaruh globalisasi, rendahnya pemahaman dan apresiasi terhadap budaya lokal, serta perubahan gaya hidup.

“Perubahan ini seringkali membuat generasi muda kurang tertarik, bahkan cenderung mengabaikan tradisi leluhur,” ujar Wisnu saat ditemui dalam acara Uji Pentas Seni di Taman Budaya Tulungagung, Kamis malam (28/5/2025).

Wisnu menjelaskan bahwa Uji Pentas Seni merupakan bagian dari ujian tahunan bagi siswa sanggar, untuk menjaring bakat unggul dalam seni tari tradisional. Sebelum acara ini, juga diadakan kompetisi tari dengan format yang lebih sederhana dan tanpa mengenakan busana adat resmi.

Ia berharap pemerintah lebih peduli terhadap pelestarian budaya lokal. Menurutnya, Kabupaten Tulungagung memiliki kekayaan seni dan tradisi yang sangat beragam, warisan dari para leluhur yang harus dijaga.

“Besar harapan kami agar pemerintah lebih memberikan dukungan dan apresiasi kepada para pelaku seni. Nguri-uri budaya bukan hanya soal melestarikan warisan, tapi juga soal menjaga jati diri bangsa dan membekali generasi masa depan,” tegas Wisnu.(tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *