CB, Lamongan, -Dandim 0812 Lamongan Letkol Inf Deni Suryo Anggo Digdo beserta Forkopimda Lamongan dampingi kunjungan kerja Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) saat meninjau Pelabuhan Tanjung Pakis di Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan dan mendorong percepatan penetapan pelabuhan tersebut sebagai pintu perdagangan dan karantina nasional.
Kabid Tata Ruang Pertahanan pada Asisten Deputi Koordinasi Wilayah Perbatasan dan Tata Ruang Pertahanan Kemenko Polkam, Kolonel Inf Heri Budi Purnomo, mengatakan kunjungan itu dilakukan untuk memastikan kesiapan fasilitas pelabuhan sesuai persyaratan Badan Karantina Indonesia.
“Kami melakukan koordinasi dan pemantauan lapangan agar proses penetapannya dapat segera terealisasi,” katanya di Lamongan, Jawa Timur, Kamis.
Ia menilai pelabuhan yang berlokasi di Desa Kemantren itu memiliki posisi strategis karena berdekatan dengan kawasan industri dan sentra perikanan di pesisir utara Jawa Timur, sehingga berpotensi memperkuat rantai logistik nasional.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi yang mendampingi tim Kemenko Polkam bersama Dandim 0812 Lamongan dan Kapolres Lamongan menyampaikan dukungan penuh terhadap langkah pemerintah pusat tersebut.
“Kami siap memperkuat peran dalam rantai logistik nasional sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi pesisir,” katanya.
Sebelumnya, Pemerintah setempat telah menggelar rapat koordinasi pada Senin (20/10) dengan Kemenko Polkam sebagai langkah penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan memperluas jaringan perdagangan nasional.
Pelabuhan Tanjung Pakis sendiri diproyeksikan menjadi gerbang karantina untuk Hama dan Penyakit Hewan (HPHK), Hama dan Penyakit Ikan (HPIK), serta Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPTK). Selain itu, juga diharapkan dapat membuka peluang ekonomi baru di wilayah pesisir Lamongan.
Pelabuhan tersebut juga telah memenuhi standar internasional ISPS (International Standard for Port Security) dan dinilai layak untuk mendukung kegiatan perdagangan serta karantina.
“Keberadaan pelabuhan itu juga berpotensi mengurangi kepadatan di Pelabuhan Gresik dan Tanjung Perak dan dapat menjadi rute alternatif bagi arus barang dari wilayah utara Lamongan, Tuban, dan Rembang”Pungkasnya. (Lg)
