CB, Ngawi – Puluhan siswa SMKN 1 Sine, Ngawi, Jawa Timur, harus menjalani perawatan medis setelah mengalami gejala mual, pusing, dan diare pada Rabu (1/10/2025). Mereka diduga keracunan usai menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dibagikan sehari sebelumnya.
Data sekolah mencatat sedikitnya 50 siswa terdampak, sebagian dirawat di Puskesmas Sine, sisanya di Klinik Aisyah Sine. Kasus serupa juga dialami empat siswa SMP Muhammadiyah Sine yang turut menerima distribusi makanan program MBG.
Kepala sekolah, Agus Setyabudi, mengatakan gejala mulai muncul setelah pelaksanaan upacara Hari Kesaktian Pancasila.
“Awalnya hanya satu dua siswa yang izin ke toilet, namun jumlahnya semakin banyak. Bahkan ada yang pingsan hingga akhirnya dibawa ke puskesmas,” jelas Agus.
Salah seorang siswi, Dwi, menceritakan awalnya hanya merasa sakit perut ringan.
“Saya kira sakit perut biasa, tapi lama-lama makin pusing dan mual. Banyak teman juga ke toilet, bahkan ada yang sampai pingsan,” katanya.
Dinas Kesehatan Ngawi telah mengambil sampel menu ayam tumis lada dan sayur brokoli yang dikonsumsi siswa untuk diuji di laboratorium Surabaya. Hasil resmi baru akan keluar beberapa hari ke depan.
Kepala Yayasan SPPG (Jendela Cahaya Kebaikan) selaku penyalur MBG, Sultoni, hanya mengatakan pihaknya menunggu hasil uji laboratorium.
“Kami masih menunggu hasil uji laboratorium,” ujarnya singkat.
Kasatreskrim Polres Ngawi, AKP Aris Gunadi, menyebut pihaknya juga mengamankan sampel makanan hingga muntahan siswa untuk pemeriksaan.
“Hasil laboratorium akan menentukan apakah keracunan berasal dari MBG atau ada faktor lain,” tegasnya.
Program Makan Bergizi Gratis sejatinya membawa tujuan mulia: memastikan siswa mendapat asupan gizi layak. Namun, kasus yang menimpa puluhan pelajar di Ngawi ini mengingatkan bahwa program baik sekalipun tetap membutuhkan pengawasan serius.
(Caknan)