Proyek Drainase di Desa Gamping Mandek, Warga Keluhkan Bahaya dan Gangguan Akses Jalan

CB, TULUNGAGUNG – Sejumlah warga Desa Gamping, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung, mengeluhkan lambatnya progres pembangunan drainase di wilayah mereka.

Proyek yang berlokasi di sepanjang jalan utama menuju Jalur Lintas Selatan (JLS) itu dinilai terbengkalai dan berpotensi membahayakan pengguna jalan.

Galian drainase sepanjang sekitar 400 meter, dengan lebar 1 meter dan kedalaman 1,5 meter, saat ini hanya berupa lubang terbuka tanpa penutup.

Dan, pekerjaan yang dilakukan oleh sebuah CV asal Sidoarjo itu sudah berhenti hampir tiga minggu tanpa tanda-tanda kelanjutan pemasangan gorong-gorong atau penutup sementara.

Sehingga, akibatnya kondisi tersebut membuat aktivitas warga terganggu. Akses keluar masuk rumah terhambat sehingga sebagian warga terpaksa membuat jembatan darurat agar kendaraan bisa melintas.

“Kami khawatir kalau dibiarkan terlalu lama, ini bisa membahayakan warga dan pengguna jalan,” ujar IR, yang diamini warga yang terdampak.

Ia menambahkan, beberapa warga bahkan menimbun kembali sebagian galian karena menjadi jalur utama kendaraan keluar masuk. Minimnya penerangan pada malam hari juga memperparah risiko kecelakaan.

“Sudah beberapa kali orang hampir terperosok. Anak-anak pun kami larang mendekat,” terangnya.

Saat hujan turun, tambah IR, situasi menjadi semakin berbahaya. Lubang galian berubah menjadi kubangan air karena tidak adanya saluran pembuangan, membuat area tersebut licin dan menyerupai kolam tanpa pagar pengaman.

Warga menilai lambatnya progres proyek menunjukkan lemahnya pengawasan dari pihak terkait. “Kami menduga perencanaannya tidak matang. Kalau cuma digali lalu dibiarkan, itu bukan pembangunan, tapi ancaman bagi warga,” ungkap IR dengan nada kesal.

Hingga kini belum ada kepastian kapan pekerjaan akan dilanjutkan. Ironisnya, warga hanya menerima penjelasan bahwa proyek direncanakan rampung pada akhir tahun 2025.

Untuk itu, warga berharap pemerintah lebih aktif mengawasi pelaksanaan di lapangan agar manfaat pembangunan benar-benar dirasakan masyarakat. “Kami minta diselesaikan segera sebelum ada korban akibat kelalaian ini,” tegasnya.

Terkait hal tersebut, Plt Kepala Dinas PUPR Kabupaten Tulungagung, Agus Sulistiono, melalui sambungan telepon menyampaikan bahwa pihaknya telah memberi teguran kepada penyelenggara proyek agar mempercepat pengerjaan.

“Pemborong sudah kami peringatkan dan mereka siap menambah tenaga kerja serta alat agar proyek cepat diselesaikan,” jelas Agus.
(Tim CB)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *