
CB, SURABAYA – Dinas Kesahatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur prihatin atas bencana banjir yang terjadi disejumlah kabupaten/kota di Jawa Timur. Dinkes menjamin persediaan obat untuk korban bencana banjir aman dansiap dikirimkan apabila sewaktu-waktu dibutuhkan.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jatim, Kohar Hari Santoso mengatakan,yang perlu diwaspadai adalah dampakpenyakit dari bencana banjir seperti diare dan penyakit kulit. Ia mengaku telah menyiapkan tim untuk meresponlaporan terkait kebutuhan kesehatan para korban banjir.“Saya dan tim sudah mengunjungi beberapa daerah yang terkena banjir seperti Pasuruan, Sidoarjo dan Sampang. Kita pastikan kebutuhan obat aman, jenis obat yang dibutuhkan sesuai dengan permintaan kabupaten/kota karenapenyakit variatif,” kata Kohar dikonfirmasi Jatim Newsroom, Senin (6/2) pagi.
Ia mengimbau agar masyarakat tetap menjaga kebersihan lingkungan untuk mengantisipasi banjir yang Lebih besar. Pembuangan sampah di sungai dan saluran air lainnya, sambung Kohar, tidak dibenarkan karena akanmemperparah bencana. “Untuk kebaikan bersama, peduli pada kebersihan akan menjaga dari bencana danpenyakit,” ujarnya.
Sebelumnya, ribuan rumah tergenang banjir di Kabupaten Pasuruan meliputi Desa Kedungringin, KedungbotoKecamatan Beji dan juga Kalianyar dan Tambak di Kecamatan Bangil. Tingginya curah hujan yang
terjadi di wilayahsetempat selama beberapa hari menjadi salah satu faktor penyebab banjir. Ketinggian banjir yang ada di wilayah tersebut bervariasi antara 30 centimeter sampai dengan 70 centimeter.
Sementara itu, banjir di Kabupaten Sampang sempat membuat jalan yang menghubungkan antara Kota Sampangdengan Kecamatan Omben tidak bisa dilalui kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Kali KemuningSampang ke depan akan dinormalisasi. Pemprov Jatim dan Pemerintah Pusat secara multi years dilakukan karenabesarnya dana yang dibutuhkan sebesar Rp 1,2 triliun.
BPBD Jawa Timur menyatakan hampir seluruh kabupaten/kota di Jatim berpotensi bencana. Potensi ancamanbencana di Jatim berhubungan dengan hidrometeorologi. Hal tersebut akhirnya berdampak sebagian wilayah diJatim rawan banjir, longsor, angin kencang atau puting beliung, dan gempa. Luapan air di Bengawan Solo akan mengakibatkan banjir di Bojonegoro, Lamongan, Gresik, Ngawi, dan Tuban. Selain itu, banjir akibat luapan sungai di wilayah provinsi berdampak di Trenggalek, Ponorogo,
Madiun, dan Pacitan.Banjir bandang datang dari dataran tinggi seperti gunung, lereng, bukit atau daerah yang ada di sekitar dataran tinggi, misalnya Probolinggo, Pasuruan, Trenggalek, Pacitan, Malang, Banyuwangi, Jember, Malang Raya, Blitar, dan Tulungagung.
Dampak luapan air Sungai Brantas diantaranya Malang Raya, Jombang, Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, KotaMojokerto, Kota Surabaya, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, Lumajang, Banyuwangi, dan Jember. Untuk wilayah Madura, dampak luapan Sungai Kemuning yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.(Red)