Risma Puji Kemandirian Karang Taruna Surabaya

CB, SURABAYA- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memuji kemandirian Karang Taruna Surabaya yang tidak hanya aktif dalam kegiatan kepemudaan, tapi juga aktif dalam program pemberdayaan ekonomi.

 “Karang Taruna dulu sempat ditinggalkan karena dianggap tidak gaul dan tidak modern. Tetapi, Surabaya terbukti mampu menghidupkan kembali Karang Taruna. Namanya boleh sama, tetapi kuantitas dan kualitas yang berbeda. Terpenting adalah apa yang dihasilkan dari sebuah nama,” kata Tri Rismahairni di acara rapat kerja III tahun 2017 Karang Taruna yang digelar di Pemkot Surabaya, Kamis.

Menurut dia, kemandirian Karang Taruna Kota Surabaya tersebut menjadi lebih berdaya demi menjadi tuan dan nyonya di kotanya sendiri. “Anak-anak muda yang tergabung dalam Karang Taruna mulai level kelurahan dan kecamatan, telah mempu mengubah image Karang Taruna,” ujarnya.

Ia mengatakan Karang Taruna di Surabaya tidak hanya aktif dalam kegiatan kepemudaan, tapi juga aktif dalam program pemberdayaan ekonomi, salah satunya aktif tergabung dalam program Pejuang Muda yang merupakan bagian dari program Pahlawan Ekonomi yang digagas Pemkot Surabaya.

Setiap akhir pekan, lanjut dia, mereka mengikuti pelatihan usaha di Kapas Krampung Plaza. “Di sana, mereka tidak hanya mendapatkan pelatihan berwirausaha, tetapi juga pelatihan manajemen keuangan, pemasaran, packaging produk hingga asuransi,” katanya.

Bahkan, lanjut dia, dalam agenda rapat kerja tersebut, dilakukan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara pengusaha peduli dengan karang taruna, salah satunya dari Kamar Dagang Industri (Kadin) Surabaya.

Selama ini, lanjut dia, Pemkot Surabaya mendukung penuh Karang Taruna untuk menjadi lebih berdaya. Bahkan pemkot menfasilitasi apa-apa yang dibutuhkan oleh pemuda Karang Taruna di Surabaya, semisal ada yang ingin dilibatkan dalam optimalisasi fungsi sentra PKL.

“Kami hanya menfasilitasi. Anak-anak ini berusaha sendiri. Secara kemandirian, sudah di atas 80 persen untuk menjadi karang taruna yang mandiri. Tapi tolong tetap belajar. Semisal terkait transaksi keuangan secara online, harus belajar pada ahlinya agar tidak kena tipu,” jelas wali kota.

Kepada para lurah yang hadir di acara itu, wali kota berharap agar mengakomodasi usulan dan program dari Karang Taruna dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang).

“Usulannya dilisting. Tapi prioritasnya pemberdayaan ekonomi. Kenapa? Karena kita harus bisa survive secara ekonomi. Jangan nganggur. Kuncinya kalau kita mau, kita pasti bisa,” pesan wali kota.

Ketua Karang Taruna Kota Surabaya, HM Arif an, mengatakan, Pemkot Surabaya melalui Dinas Pemuda dan Olahraga dan Dinas Sosial, selama ini ikut terlibat dalam penguatan kelembagaan dan pembinaan anak-anak muda yang tergabung dalam karang taruna. Termasuk juga penguatan ekonomi oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro dan Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (dulu bernama Bapemas KB).

 “Dulu, tidak sedikit yang ketika ikut karang taruna disambati (dikeluhkan) orang tuanya atau istrinya dapat apa. Kini mereka tahu bahwa masuk Karang Taruna bisa menjadi berdaya. Karang taruna Surabaya tidak hanya tampil di acara Agustusan. Kami aktif dalam program penguatan ekonomi,” ujar Arif an.

Untuk program penguatan ekonomi ini, Arif an mencontohkan, setiap kali kegiatan selalu ada bazar yang melibatkan pemuda Karang Taruna. Lalu diikuti dengan pembentukan koperasi teratai taruna, serta adanya program pejuang muda Surabaya.

 “Dengan menjadi pejuang muda Surabaya, banyak yang mulai paham usaha. Kami kini berkoordinasi dengan Dinas Koperasi agar di sentra PKL ada teman-teman karang taruna,” katanya. (ant)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *