CB, SUMENEP- Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PKL) terminal lama Sumenep, Madura, Jawa Timur datangi Kantor Bupati setempat, dengan agenda meminta penundaan relokasi, Senin (08/05).
Koordinator PKL Terminal Lama, Jakfar Sadik mengatakan, kedatangannya ke Kantor Bupati ini untuk meminta pemerintah agar menunda relokasi PKL di terminal lama setelah lebaran. Karena, pada saat bulan puasa hingga lebaran itu, pendapatan PKL di terminal lama meninggi.
“Kami meminta pemerintah agar menunda relokasi hingga setelah lebaran, karena pada saat lebaran biasanya pembeli lebih ramai,”tuturnya, Senin (08/05).
Selain meminta penundaan relokasi, ia juga meminta agar pemerintah merelokasi ke tempat yang sekiranya strategis, sehingga nasibnya tidak seperti para PKL yang saat ini sedang menghuni di Pasar Bangkal. “Kami tidak ingin seperti nasib para PKL di Pasar Bangkal. Setelah direlokasi, dagangannya sepi,”terangnya.
Kedatangan para PKL terminal lama ditemui langsung Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Drs. H. Saiful Bahri, M.Si, Kepala Dinas Perhubungan, Drs. Ec. H. Sustono, M.Si, MM dan beberapa Kepala OPD terkait. Bupati Sumenep merestui permintaan para PKL tersebut untuk tidak direlokasi sebelum bulan puasa.
“Ya, kita akan lakukan relokasi setelah lebaran,”katanya usai menemui para PKL. Selain itu, pihaknya sudah sosialisasi kepada para PKL yang akan direlokasi tersebut. Bahkan, Bupati juga sudah menyampaikan bahwa ada tiga tempat relokasi yang sudah disiapkan oleh pemerintah daerah.
“Kami sudah menyampaikan bahwa para PKL terminal lama itu memilih. Kami sudah siapkan relokasi ke Stadion A. Yani Pangligur, Pasar Anom Baru, dan ke Pasar Bangkal,”paparnya.
Untuk diketahui, ada 22 PKL yang akan direlokasi dari terminal lama Sumenep. Relokasi tersebut bertujuan untuk dijadikan jalan alternatif dan dilebarkan hingga ke jalan lingkar timur. Pemerintah juga akan mendesign terminal lama tersebut sebagai kawasan Tajamara. (hms/yus)