Penilaian Lomba Sinergitas Camat se-Kota Surabaya

CB, SURABAYA- Camat di wilayah Kota Surabaya, berkompetisi untuk menjadikan kecamatan mereka sebagai yang terbaik dalam lomba sinergitas kinerja kecamatan. Contonya salah Yunus S.STP, selaku camat Sawahan dalam paparanya tentang keunggulan wilayah yang dipimpinnya dihadapan para juri.

Keunggulan yang disampaikan semisal inovasi-inovasi yang dilakukan, keamanan wilayah, kehidupan sosial warga, juga kekompakan elemen masyarakat. Itulah nantinya yang diperlihatkan kepada para juri agar wilayahnya menjadi terbaik.

Kepala Bagian Pemerintahan, Eddy Chrisjanto yang juga menjadi salah satu juri lomba ini menyampaikan, lomba sinergitas kinerja kecamatan ini rutin digelar. Menurutnya, lomba ini dulunya bernama lomba camat teladan sebelum berganti nama sejak tiga tahun lalu.

“Intinya tentang bagaimana seorang camat mampu mensinergikan elemen-elemen yang ada di wilayahnya. Mulai Polsek, Koramil hingga elemen masyarakat. Outputnya, masyarakatnya bisa merasakan manfaatnya,” ujarnya.

Eddy mengatakan, dari 31 kecamatan yang ada di Surabaya, diambil enam terbaik berdasarkan laporan administrasi kegiatan yang dilakukan masing-masing kecamatan. Enam kecamatan tersebut yakni Tandes, Bulak, Benowo, Sawahan, Semampir dan Sambikerep.

Enam camat dari kecamatan ini lantas melakukan paparan maksimal selama 15 menit di hadapan para juri yang terdiri dari perangkat kerja terkait seperti Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kepala Bagian Pemerintahan, Kepala Satpol PP dan juga dari Bakesbang Linmas, akademisi dan Polsek.

Setelah paparan, para juri bergatian mengajukan pertanyaan kepada camat lantas memberikan nilai. “Nanti diambil tiga besar terbaik. Lalu ada peninjauan lapangan untuk mengecek yang disampaikan di sini sesuai nggak. Kecamatan yang jadi juara akan mewakili Surabaya di tingkat provinsi,” ujarnya.

Yunus S.STP, camat Sawahan mengatakan,” Saya tidak pernah membayangkan kalau kecamatan Sawahan mendapat nilai 777 dan ini nilai yang bagus. Adapun yang mengikuti lomba dan mendapat juara, di tiga kecamatan diantaranya: kecamatan Benowo, dan kecamatan Bulak. Sedangkan kecamatan sawahan sama kuat dengan kecamatan Benowo. Dengan angka 12 : 12,” kata Yunus

Sebelum Tim juri naik ke aula kecamatan. camat Yunus terlebih dahulu memberikan Buku panduan dan semua warga sudah mempersiapkan diri dilapangan dan  mempersiapkan para peserta pemaparan. Ada satu wilayah dijalan kupang kerajan, dan hampir satu RT yang sudah menggunakan Alat CCTV.

Maka dari itu, tim juri turun ke lapangan untuk mengecek kebenarannya, apakah betul di wilayah tersebut terpasang alat CCTV. Juga ada beberapa pengusaha eks-Dolly seperti pak Jarwo, sebelumnya membuka warung kopi. Setelah dolly dikembalikan fungsinya, pak Jarwo jadi pengusaha Kedelai.

Awalnya mulanya hanya 2 kg setiap harinya kemudian usaha jarwo bisa berkembang  menjadi 20 kg setiap harinya. Dan ada juga Mbak Ati, dulunya menjual baju dengan cara mencicilkan orang orang diwilayah dolly. ketika lokalisasi dolly ditutup, Mbak Ati ini kebingungan mau berbuat apa? Akhirnya Mbak Ati, jadi pengusaha konveksi baju, membuat sepatu, dan minyak rambut dengan merk DOLLY.

Selain itu “mbak ati  juga mempunyai Marketing 5 Orang hingga ada beberapa Hotel yang sudah disupplai barang-barang buatan mbak Ati, kini sudah banyak yang membeli,” tutur Yunus.

Lalu, apa tujuan digelarnya lomba sinergitas kinerja kecamatan ini? Eddy menyebut goalnya adalah pelayana publik yang terus membaik. Karenanya, camat ditekankan untuk menyampaikan inovasi-inovasi yang telah dilakukan di wilayahnya.

“Goalnya adalah agar tidak ada lagi masyarakat yang bilang aduh, ah, atau keluhan lainnya di kecamatan. Masuk kecamatan senyum, keluar senyum,” pungkas Eddy.(andi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *