Gelar Lomba Olahraga Tradisional PERWOSI

CB, Mojokerto – Ketua Pengprov Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Perwosi) Jawa Timur, Fatma Saifullah Yusuf, menyebut ragam olahraga tradisional Indonesia sebagai media positif dalam membangun interaksi sosial, disamping sebagai metode yang murah dan menyenangkan dalam menjaga kelestarian budaya. Hal tersebut disampaikan dalam acara Pembukaan Lomba Hadang (gobak sodor) dan Terompah Panjang, di Ubaya Training Center (UTC) Trawas, (6/5/2017).

“Olahraga tradisional adalah media yang murah dan menyenangkan dalam menjaga hubungan sosial, dan merupakan bagian dari upaya melestarikan budaya. Olahraga tradisional tidak bisa dilakukan sendiri karena mesti ada kerjasama tim yang dibutuhkan, disinilah letak manfaat interaksi sosialnya. Tidak bisa disamakan dengan permainan modern berbasis teknologi gadget, yang masih bisa dilakukan sendiri,” ungkap wanita yang mengaku suka dengan permainan ‘pentilan’ (lompat tali gerang karet tradisional) ketika masih kecil tersebut.

Ditambahkannya bahwa olahraga tradisional yang merupakan bagian dari sistem olahraga rekreasi masyarakat ini, diharapkan dapat memperkuat komitmen Perwosi yakni ‘memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat’.

“Perwosi berkomitmen untuk memasyarakatkan olahraga dan menglahragakan masyarakat, ini bisa diperkuat dengan terus melestarikan olahraga tradisional. Namun harapan ini juga harus didukung semua pihak mulai top organisasi seperti KONI dan Perwosi, hingga masyarakat sendiri,” tambahnya di acara yang dihadiri juga oleh Penasihat Perwosi Kabupaten Mojokerto, Ikfina Kamal Pasa, serta Ketua Perwosi Kabupaten Mojokerto, Yayuk Pungkasiadi.

Wakil Bupati Mojokerto, Pungkasiadi, dalam sambutannya mengapresiasi upaya pelestarian permainan olahraga tradisional, yang merupakan bagian dari Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI).

“Di Kabupaten Mojokerto telah terbentuk FORMI dan sudah dikukuhkan oleh pengurus FORMI Jawa Timur pada 2 April 2017. FORMI setingkat dengan organisasi KONI, kita harap ke depannya dapat memberi kontribusi terkait olahraga yang dinaungi. Besar harapan kami agar olahraga yang dinaungi FORMI selalu mendapat support dari Pemprov Jawa Timur,” harap wakil bupati.

Nurul Hidayati selaku ketua panitia acara menjabarkan bahwa, kegiatan bertajuk “Memupuk Kerjasama melalui Olahraga Tradisional” ini diikuti tidak kurang dari 204 orang peserta dari 34 kabupaten/kota di Jawa Timur, yang terdiri dari pengurus Perwosi serta pemerhati olahraga tradisional.  Kegiatan ini berlangsung selama dua hari (6-7 Mei), dengan penilaian lomba oleh 14 orang juri. (Ertin Primawati)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *