CB, Jakarta – Berbagai daerah di Indonesia mengalami kelangkaan Elpiji 3 kilogram (kg). Oleh karena itu, Pertamina pun meminta bantuan kepolisian untuk menyelidiki apakah terjadi penimbunan, Jumat (08/12/2017).
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya menginstruksikan anggotanya, agar turun kelapangan memantau peredaran kelangkaan gas bersubsidi 3 Kg.
“Saya langsung memerintahkan.polsek jajaran untuk bergerak cepat mengantisipasi masalah yang ada di masyarakat, khususnya di Kota Bogor ini agar tidak menimbulkan konflik sosial,” ujar Kombes Pol. Ulung.
Kelangkaan gas ukuran 3 Kg yang terjadi beberapa hari terakhir ini menjadi polemik yang sangat luar biasa.
Pasalnya bisa berdampak negatif dan bukan tidak mungkin bisa menimbulkan konflik sosial.
Selain itu ditempat yang berbeda, Personel Polres Mempawah pun diterjunkan untuk melakukan penyelidikan terkait kelangkaan Elpiji ukuran 3 Kg di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
Kapolres Mempawah AKBP Didik Dwi Santoso mengatakan, dari informasi yang dikumpulkan di lapangan, sejak Kamis kemarin stok elpiji 3 Kg di dua pangkalan yang ada di Mempawah memang sudah habis.
Sebelumnya, PT Pertamina menjelaskan tidak ada indikasi penimbunan gas Elpiji 3 kg di beberapa wilayah Indonesia. Menurut Pertamina, kelangkaan terjadi karena adanya kepanikan masyarakat.
Direktur Pemasaran Pertamina Muchamad Iskandar menjelaskan, ada beberapa stimulus yang membuat elpiji 3 kg mengalami kelangkaan.
Salah satu faktornya yaitu kekhawatiran masyarakat dengan adanya rencana perseroan membuat produk gas bright 3 kg. Menurut Iskandar, hal ini disalah artikan oleh masyarakat karena produk baru Pertamina ini dianggap akan menggantikan gas elpiji 3 kg. (Ertin Primawati)