CB, Depok – Segerombolan remaja yang tergabung dalam geng motor membuat onar lagi. Bukan hanya kebut-kebutan atau tawuran namun juga berkembang menjadi penjarahan.
Tanpa rasa takut, mereka mejarah toko pakaian yang buka selama 24 jam yang berada di Kota Depok, Jawa Barat, Minggu (24/12) dini hari. Komplotan tersebut terdiri tiga geng motor yakni Jepang (Jembatan Mampang), RBR, dan Matador.
Dari 26 yang diamankan, enam diantaranya usia anak-anak dan tiga yang lain wanita. Empat positif mengonsumsi narkotika dan obat-obata terlarang. Dimana, dua orang mengonsumsi sabu-sabu dan ganja, sedangkan lainnya menenggak obat penenang.
Gejala baru yakni tentang keberadaan perempuan di antara mereka. Lazimya, geng motor didominasi oleh laki-laki dewasa, namun kini mulai trebuka untuk wanita. Keterlibatan mereka bukan sekedar ikut-ikutan, namun dianggap penting karena berperan dalam aksi penjarahan.
“Mereka (tiga perempuan) ini ada yang langsung mengambil barang, ada yang nunggu di motor, dan ada yang terima hasil,” kata Kepala Kepolisian Resor Kota Depok, AKBP Didik Sugiyarto, dalam konferensi pers pada Selasa, (26/12/2017).
Pelanggaran atas kode etik geng motor dapat dimengerti jika ditelisik dari peran tiga perempuan di dalamnya. Karena selama ini, mereka selalu menghindari melibatkan wanita kala beraksi, karena dianggap akan sial.
Ketiga perempuan tersbeut bukan sekedar ikut-ikutan, melainkan berperan penting bagi organisasi geng motor, yaitu mencari atau merekrut anggota baru melalui metode perekrutan yang sebagian besar melalui media sosial. (Febe)