CB, SURABAYA – Mengupas sedikit tentang kepribadian seorang pemimpin tingkat kelurahan, iaitu kelurahan Made yang terletak disebelah barat kota Surabaya, Jawa Timur.
Ditengah hiruk pikuk program pemerintah Nasional dalam menanggulangi wabah Covid-19, setelah resulf kabinet beberapa waktu terakhir dilakukan dan menempatkan posisi baru kementerian yang sekaligus dibarengi dengan kebijakan-kebijakannya.
Seperti, melalui kebijakan kementerian adalah perpanjangan program pemerintah Nasional dengan pemberlakuan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) untuk wilayah Provinsi Jawa dan Bali, dan yang secara bersamaan juga dengan program Vaksinasi.
Gufron, selaku pemimpin tingkat kelurahan yang bertugas di wilayah kota besar Surabaya, saat dikunjungi oleh awak media cetak & online Cahaya Baru pada hari Kamis (28/01/2021) diruang kerjanya.
Kelurahan Made yang terdapat 7 RW dan letak wilayahnya berbatasan dengan daerah kabupaten Gresik, sebelum memulai kegiatan sesuai agenda pemerintah kelurahan yaitu operasi masker, Gufron menuturkan beberapa point seputar human interres sebagai lurah kepada Cahaya Baru.
Mengingat baru sembuh dari sakit, dengan tanggung jawab kerja yang sangat kompleks ditengah pandemi Covid-19, mengawal pemberlakuan PSBB dan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh pemerintah propinsi Jawa Timur, Lurah Gufron menyempatkan merespon singkat tentang kejumudan berfikir sebagaimana jabatan lurah dengan waktu menjabat yang begitu lama, tradisi rolling atau mutasi jabatan oleh pemerintah kota, dan cepat dalam beradaptasi dengan wilayah dan karakter masyarakat yang baru adalah tantangan yang harus kita jawab, ucapnya.
Berputri semata wayang, dalam usianya yang menginjak tahun ke 55, Lurah Gufron menuturkan bahwa kerja ikhlas dan jujur, melayani sesuai dengan ketentuan yang berlaku, senantiasa berikhtiar dalam setiap menyelesaikan persoalan-persoalan, serta legowo dalam menerima berbagai macam karakter masyarakat adalah hal yang menjadi pegangan baginya dalam menjalankan peran dan fungsinya.
Nilai harmonis hubungan vertikal dengan Sang Kholik adalah menjadikan keberkahan hidup sebagai harapannya, dan horisontal dalam berhubungan sosial adalah nilai tukar manfaat, serta amanah dalam menjalankan setiap tugas-tugas kebirokrasian pemerintahan kelurahan dalam wilayah kota besar ditengah heterogensi dan kemajemukan problematikanya, semoga dalam waktu 3 tahun sisa masa jabatannya, ialah Istiqomah didalam kebenaran, pungkas Lurah Gufron.(Sub)