Pengadaan Sarang/Kandang Beserta Burung Hantu Guna Menangkal Hama Tikus

CB, Gresik – 18 Kecamatan se-wilayah daerah kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur, Indonesia. 26 Desa yang berada dalam wilayah kecamatan Dukun ialah teritori wilayah yang jauh dari polusi udara sebagai sebab oleh asap perusahaan atau pabrik.

Pagi beranjak siang (13/7/2021), nampak diatas pinggir pematang sawah seorang perangkat desa sedang berinteraksi atau membicarakan sesuatu dengan beberapa penggarap lahan atau para petani.

Pemandangan yang jarang terlihat, seseorang dengan berseragam lengkap sebagai pejabat / perangkat desa turun kepematang sawah, bernama Akhsan saat berkesempatan bercakap dengan awak media yang menghentikan laju kendaraan dan segera memulai percakapan.

Rutinas pertanian dengan sistemnya, kendala dan dalam mengatasinya menjadi tajuk perbincangan singkat antara Akhsan Kasi Pelayananan Umum dengan awak media, dipinggir pematang sawah wilayah Desa Dukuh Kembar kecamatan Dukun.

Masa panen tetap dua kali dalam setahun bila musim stabil, dan menjadi tradisinya adalah harga jual padi/gabah bervariasi atau fluktuatif, tutur Akhsan. Penyediaan air bila kemarau panjang masih dapat diatasi, begitu juga dengan pupuk. Telah menjadi musuh abadi bagi para petani ialah hama yang merusak tanaman.

Diantara hama yang seringkali menjadi momok bagi para petani ialah tikus, ungkap Akhsan, selain hama wereng dan hama yang lainnya, hama yang tergolong juga sangat merusak tanaman yaitu belalang.

Untuk itu, bagi Akhsan selaku pengurus/perangkat desa saat bertutur kepada awak media, bahwa rencana Pemdes Dukuh Kembar dalam pengadaan sarang dan/atau kandang sekaligus beserta burung hantunya guna menangkal hama tanaman yaitu tikus, agar segera dapat terlaksana, harapnya menekankan.

Pelatihan dan penyuluhan pertanian dari pemerintah daerah khususnya, baik melalui dinas maupun lembaga-lembaga yang bergerak dalam bidang pertanian, masih sangat diharapkan untuk dapat memaksimalkan kualitas sumber daya dan/maupun kuantitas hasil dibidang pertanian, sehingga berkonsekwensi memompa derajat ekonomi penduduk desa.

Mayoritas penduduk Desa Dukuh Kembar kecamatan Dukun kabupaten Gresik sebagai penggarap lahan pertanian, dan sebagian berpenghasilan tidak tetap atau pekerja serabutan, tutur Akhsan menjawab pertanyaan awak media.

Menjadi kesimpulan dari percakapan singkat ini, ialah perhatian dari segenap insan intelektual bidang pertanian maupun lembaga pemerintah/swasta agar pemberdayaan penduduk desa yang berpenghasilan sebagai petani khususnya, dapat mencapai kesetaraan, minimal tidak stagnan baik dalam hal ilmu maupun hasil. (Sub)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *