Berkat Produksi Batu Alam, Pemuda Asal Ngentrong Jadi Juragan Muda

CB, TULUNGAGUNG-Kisah perjalanan bisnis Risky Ranisa Nur’atma, (25), pemuda asal Desa Ngentrong, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung, sangat menarik serta layak menjadi inspiratif bagi pemuda lainya. Mengingat usianya yang tergolong muda, akan tetapi ia telah berhasil meraih sukses berkat produksi batu alam hias yang lama telah digelutinya itu.

Sedangkan batu alam hias olahannya Rizky, merupakan seni mengolah berbagai jenis batu yang dipilih dan digunakan untuk membuat suatu karya kerajinan untuk memperindah interior maupun eksterior pada sebuah bangunan. Kini, kerajinan batu alam hias miliknya itu banyak diminati konsumen, karena memiliki ciri khas keunikan serta memiliki daya tarik tersendiri saat memandang batu alam hias yang membuat bangunan menjadi terkesan alami.

Bertempat di rumahnya, Rizky memulai usaha batu alam sejak tahun 2012, dan saat itu ia masih duduk dibangku kelas dua Sekolah Menengah Atas (SMA). Konon sebelum menekuni dunia bisnis batu alam, Rizky sebelumnya juga pernah berjualan buah-buahan keliling. Tentu, semua yang dilakukannya itu agar bisa membantu orang tuanya serta untuk biaya sekolahnya sendiri. Namun, saat itu, seringkali hasil dari jualan buah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Sehingga, suatu ketika, iapun mencoba peluang baru dengan usaha bisnis batu alam hias tersebut. Dan, berawal mempekerjakan satu orang karyawan produksi saja, dan seiring berjalannya waktu permintaan akan batu alam pun terus meningkat pesat.

Dengan berkembangnya usahanya itu, satu demi satu karyawan ditambah. Tak tangung-tanggung, kini Rizky sudah mempunyai 60 orang karyawan yang mayoritas merupakan penduduk sekitar. Bahkan, saat ini, dia sudah mempunyai tiga pabrik batu alam yang diberi nama CV. Selo Indah Group.

Tentu diusianya yang tergolong masih muda ini, Rizky sudah meraih impiannya menjadi seorang juragan muda dan banyak berkontribusi kepada masyarakat, dengan mengurangi jumlah pengangguran dengan mempekerjakan orang-orang yang ada di desanya.

“Saya bisa seperti ini karena bekerja keras dan jatuh bangun berulang kali. Sebelum bisnis batu alam, Saya jualan buah-buahan keliling namun kurang beruntung. Saya juga pernah mengalami bangkrut. Namun saya tidak pernah menyerah. Hingga akhirnya, Tuhan memberi jalan rezeki kepada Saya melalui bisnis batu alam. Dengan kerja keras dan tak lupa berdo’a kepada yang maha kuasa, saya yakin sukses akan datang.” ucap Rizky kepada Cahaya Baru, Rabu (02/02).

Rizky juga mengaku bahwa omzet per bulan dari usaha batu alam hias ini capai 1 milyar, yang keuntungan bersihnya mencapai kisaran 20 persen dari omzetnya. Bahkan, sampai saat ini, Rizky sudah menguasai pasar se jawa-bali serta bakal mulai merambah hingga ke pulau luar jawa. Sedangkan bahan baku batu alam itu diambil dari wilayah Kabupaten Pacitan, karena merupakan sumber bahan baku terbesar. Sedangkan untuk batu jenis marmer diperoleh dari tanah kelahirannya sendiri, alias Kabupaten Tulungagung. Ada sedikit kata motivasi dari Rizky kepada para pemuda Tulungagung khususnya, yakni bahwa mimpi itu bakal bisa terwujud tatkala mimpi-mimpi itu dijalani dengan tidak memiliki rasa takut sedikitpun alias tidak perlu takut dengan bayangannya sendiri.

“Punyailah mimpi setinggi langit, jangan pernah takut untuk memulai bisnis. Tekunilah apa yang kamu minati, bekerja keraslah dan berdo’a lah. Kalau orang lain bisa sukses, kita pun juga pasti bisa.” jelas pemuda asal Ngentrong ini penuh oftimis.

Sementara itu, Heru (34), karyawan bidang pemasaran batu alam hias hasil produksi Rizky menjelaskan, produksi juragannya itu beraneka ragam baru hias serta berbagai macam model.

 “Batu alam hias yang kami produksi bermacam-macam, ada batu baligreen, marmo, andesit, marmer, dengan berbagai macam model. Biasanya yang digunakan konsumen untuk menghias dinding interior maupun eksterior bangunan,” ujar Heru.

Untuk harga disesuaikan dari jenis batu, tambah Heru, motif serta ukurannya mulai dari Rp. 90 ribu hingga Rp.200 ribu per meternya. “Untuk sistem pemasaran, yang pertama kami menawarkan produk dari toko ke toko. Mayoritas konsumen kami adalah toko, bukan konsumen langsung. Yang kedua, kami menggunakan media sosial yaitu melalui, Facebook, instagram dan youtube serta website. Saat ini kami mengelola tiga halaman website CV. Selo Indah Group,” paparnya.(fai)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *