CB Blitar – Puskesmas Kesamben di Kabupaten Blitar kembali meluncurkan inovasi berbasis teknologi untuk mendukung transformasi digital dalam pelayanan kesehatan. Inovasi ini, yang dikenal dengan nama SEMPOL MASSAM PLUS (Sistem Pendaftaran Pasien Puskesmas Kesamben PLUS Survei Kepuasan Pelanggan dan Skrining Kesehatan), memanfaatkan aplikasi WhatsApp Business untuk mempercepat proses pendaftaran pasien dan meningkatkan kepuasan melalui survei serta skrining kesehatan yang lebih praktis.
Dengan adanya SEMPOL MASSAM PLUS, pasien kini dapat mendaftar melalui WhatsApp, tanpa harus datang langsung ke loket. Sebelumnya, proses pendaftaran manual kerap memakan waktu, terutama pada jam-jam sibuk antara pukul 07.00 hingga 10.00 WIB, yang mengakibatkan antrean panjang dan waktu tunggu lebih dari satu jam. Bagi pasien BPJS, proses ini semakin lama karena adanya keharusan melakukan skrining kesehatan terlebih dahulu.
Melalui sistem ini, pasien dapat melakukan pendaftaran sehari sebelum kunjungan, sehingga tidak perlu antre lama di loket. Inovasi ini pun sangat membantu mengurangi kepadatan di ruang tunggu, sehingga pasien BPJS dapat langsung menuju poli tujuan setelah melengkapi skrining kesehatan yang dikirimkan melalui tautan digital.
Selain kemudahan pendaftaran, SEMPOL MASSAM PLUS juga memungkinkan penyimpanan data pasien secara digital. Hal ini memudahkan petugas dalam melacak dan mengelola riwayat pasien dengan lebih aman, tanpa risiko kehilangan data. Inovasi ini memastikan bahwa setiap data pasien terarsip dengan baik dan bisa diakses saat dibutuhkan, baik untuk pemeriksaan medis maupun untuk proses administrasi lanjutan.
Demi memastikan kualitas layanan tetap terjaga, SEMPOL MASSAM PLUS juga menyertakan survei kepuasan yang terintegrasi dalam sistem. Setelah mendapatkan layanan, pasien akan menerima tautan survei melalui WhatsApp, yang memungkinkan Puskesmas Kesamben mendapatkan umpan balik langsung mengenai kepuasan pasien. Informasi ini sangat berguna bagi tim medis dalam perbaikan berkelanjutan.
Penerapan sistem ini telah memberikan dampak signifikan sejak awal diperkenalkan. Waktu tunggu pasien di ruang tunggu kini berkurang drastis, hanya sekitar 10 menit. Dengan demikian, SEMPOL MASSAM PLUS memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) dalam proses pendaftaran, sekaligus memberikan pengalaman yang lebih nyaman bagi pasien yang datang berobat.
Di sisi lain, sistem ini juga mengurangi risiko penularan penyakit karena menghindari kerumunan di area pendaftaran. Inovasi ini sangat relevan dalam situasi pandemi atau saat ancaman penyakit menular lainnya, di mana kerumunan berpotensi mempercepat penyebaran infeksi.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Blitar turut memberikan dukungan penuh untuk inovasi ini. Bappedalitbang berperan sebagai pembina dan mendampingi Puskesmas Kesamben dalam pelaporan inovasi ke Kementerian Dalam Negeri, serta membantu mempromosikan SEMPOL MASSAM PLUS melalui berbagai media.
Dengan hasil yang positif ini, Puskesmas Kesamben berharap inovasi SEMPOL MASSAM PLUS dapat menginspirasi puskesmas lainnya di Kabupaten Blitar dan di seluruh Indonesia untuk mengadopsi teknologi dalam pelayanan kesehatan. Inovasi ini diharapkan mampu membawa perubahan positif dalam sistem kesehatan, khususnya dalam hal efisiensi pelayanan dan peningkatan kualitas manajerial berbasis teknologi.(Pram)