CB, Tolitoli – Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Tolitoli, Dr. Albertinus P. Napitupulu, SH, MH, menegaskan komitmennya untuk memberantas mafia tanah yang semakin meresahkan masyarakat. Saat melakukan penyuluhan hukum di Desa Kamalu, Kecamatan Ogodeide, banyak warga mengeluhkan maraknya sengketa lahan, terutama akibat penyerobotan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.
Dalam pertemuan dengan warga, bahwa lahan perkebunan mereka diduga diserobot oleh PT Citra Mulia Perkasa (CMP) dan dialihfungsikan menjadi perkebunan sawit tanpa persetujuan pemilik sah. Selain itu, konflik batas wilayah juga terjadi antara Desa Kamalu dan Desa Panggaitan. Warga menyampaikan bahwa Desa Panggaitan mengklaim sebagian wilayah yang sebenarnya masih merupakan bagian dari Desa Kamalu, meskipun batas desa telah ditetapkan sejak adanya pemekaran wilayah transmigrasi.
Kepala Desa Kamalu, Rusli, membenarkan hal tersebut dan menjelaskan bahwa Desa Panggaitan awalnya merupakan bagian dari Desa Kamalu sebelum pemekaran. Namun, kini batas desa yang sudah jelas malah diabaikan, sehingga terjadi tumpang tindih kepemilikan lahan.
Menanggapi laporan ini, Kajari Tolitoli dengan tegas menyatakan bahwa praktik mafia tanah tidak akan dibiarkan berlanjut. “Kami akan mengusut tuntas kasus ini, menindak tegas pihak yang terlibat, dan menyeret mafia tanah ke proses hukum. Tidak boleh ada pihak yang bermain-main dengan hak masyarakat!” tegas Dr. Albertinus.
Ia juga menegaskan bahwa Kejaksaan akan menyelidiki dugaan keterlibatan oknum pemerintah desa dalam praktik penyerobotan lahan. Jika terbukti ada unsur kesengajaan atau penyalahgunaan wewenang, pihaknya tidak akan ragu untuk mengambil langkah hukum.
Komitmen tegas Kejari Tolitoli ini diharapkan dapat memberikan kepastian hukum bagi masyarakat serta mengembalikan hak tanah kepada pemilik sah. Warga pun diminta untuk segera melaporkan jika masih ada kasus penyerobotan agar dapat segera ditindaklanjuti, Tutupnya. (Ksr)