“Laa Kok Gitu Mas”:  Inovasi RSUD Srengat Edukasi Gizi Turunkan Stunting di Blitar

CB Blitar — Dalam upaya mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Blitar, RSUD Srengat menghadirkan sebuah inovasi layanan berbasis edukasi gizi bernama “LAA KOK GITU MAS” (Layanan Konsultasi dan Konseling Gizi Turun Masyarakat). Program ini merupakan bagian dari komitmen mendukung strategi nasional percepatan penurunan stunting dan Kabupaten Layak Anak (KLA).

Inovasi ini muncul dari keprihatinan terhadap masih tingginya angka stunting nasional yang pada tahun 2023 mencapai 21,6%. Pemerintah menargetkan penurunan menjadi 14% di tahun 2024 sebagaimana diamanatkan dalam Perpres No. 72 Tahun 2021.

“Laa Kok Gitu Mas hadir sebagai bentuk nyata keterlibatan rumah sakit dalam edukasi gizi langsung ke masyarakat. Kami tidak hanya menunggu pasien datang, tapi kami yang mendatangi masyarakat,” ujar Kepala Instalasi Gizi RSUD Srengat, Reny Siskha W, S.Gz saat ditemui di sela kegiatan  persiapan edukasi gizi oleh Tim Pelaksana Inovasi “Laa Kok Gitu Mas,”Jumat (9/5/2025)

Program ini terdiri dari dua pendekatan, yaitu internal dan eksternal. Kegiatan internal meliputi edukasi menu anak dan konseling gizi kepada pasien anak dan ibu hamil di rawat inap serta pasien rawat jalan di Poli Gizi. Di sisi lain, kegiatan eksternal dilakukan melalui penyuluhan langsung, demo memasak, dan live cooking via Instagram yang ditujukan kepada TP PKK, Muslimat NU, hingga kelompok PAUD.

“Dengan demo masak, ibu-ibu bisa melihat langsung bagaimana mengolah bahan lokal menjadi makanan padat gizi yang menarik bagi anak-anak. Ini bukan sekadar teori, tapi praktik nyata yang mudah diikuti di rumah,” terang Reny Siskha W, S.Gz.

Keunggulan dari “Laa Kok Gitu Mas” terletak pada pemberian variasi menu makanan balita yang disesuaikan dengan selera anak untuk meningkatkan asupan gizi selama masa penyembuhan maupun tumbuh kembang. Selain itu, program ini dinilai efektif dalam menekan angka food waste di rumah sakit dan meningkatkan kepuasan pasien terhadap layanan makanan.

Tak hanya RSUD Srengat, inovasi ini juga mendapat dukungan penuh dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Blitar.

“Kami dari Bappedalitbang turut mendampingi implementasi inovasi ini, yaitu melalui fasilitasi sosialisasi inovasi sehingga informasi terkait inovasi ini dapat diterima seluruh lapisan masyarakat. Selain itu, Bappedalitbang juga bekerja sama dengan akademisi dalam monitoring dan evaluasi implementasi inovasi Laa Kok Gitu Mas,” kata Kepala Bappedalitbang Blitar, Drs. Rully Wahyu Prasetyowanto, M.E.

Ia menambahkan, Bappedalitbang mendorong kolaborasi lintas sektor untuk menjadikan inovasi ini berkelanjutan dan berkontribusi langsung dalam pencapaian target nasional penurunan stunting.

Dengan semangat kolaborasi dan pendekatan edukatif yang inovatif, “Laa Kok Gitu Mas” diharapkan menjadi salah satu model layanan konsultasi gizi yang dapat direplikasi di berbagai daerah, sekaligus memperkuat komitmen Blitar sebagai Kabupaten Layak Anak dan sehat. (Pram)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *