CB, Bangkalan – Team Cyber Analitic (ADE) bersuara terkait pemberitaan disalah satu online yang sedang naik daun perlu dipertanyakan akuntabilitas dan edukasinya
Dari beberapa nara sumber yang dipercaya termasuk sejumlah insan pers, salah satunya (AS) menilai salah satu sumber berita yang diberitakan salah satu onlune tertanggal 2 maret dan 2 mei 2025 yang menyoroti Dra Irjenna Judhinarsusi MM eks Plt UPT SMPN 1 kamal yang tidak pernah tersandung kasus hukum itu, diduga melanggar kode etik jornalist yang didalamnya terkandung 11 pasal serta UU ITE pasal 28 ayat (2) dan (3) penyebar berita bohong, unsurnya adalah secara teknis penulisan nama pelapor dengan clear (jelas) tanpa inisial, tak se ijin serta tanpa konfirmasi berani plitir isi surat pernyataan sebagai syarat damai diasumsikan pemerasan, ini sama sekali tidak menghormati asas praduga tak bersalah
Berita itu juga terarah menyudutkan, menyatakan pelapor, terendusius dan membangun opini pembaca, seolah pelapor sudah tervonis bersalah.
Cerdasnya penulus ini pada alinia kedua disitu tertulis bahwa terlapor meminta maaf dan dugaan pemalsuan dokumen sudah tidak lagi dipergunakan, kalimat sudah meminta maaf dan kalimat sudah tidak dipergunakan lagi.
Ada dua unsur kata yaitu, sudah adalah kata past tense (telah/pernah dilakukan) dan kata lagi secara definisi telah terjadi dan menuju jamak.
Berarti secara tidak sadar terlapor sudah mengakuhi tindak pidana melawan hukum membuat dokumen palsu serta sudah digunakan, terkait berita yang diduga sesat ini
Kuasa hukum pelapor saat dikonfirmasi media ini menyampaikan, bahwa telah melayangkan surat aduan ke dewan pers dengan no reg. 2503023, kami sedang menunggu hasil peninjauhan oleh dewan pers,”pungkasnya.
Tidak terlepas, salah satu tokoh masyarakat Kamal (MZ), dengan adanya berita tersebut menduga ada unsur teori konspirasi uang, anehnya mengapa pelapor yang harus ditumbangkan, sedangkan terlapor terkesan dilindungi, ada apa dengan ini semua dan ini perlu dipertanyakan,” paparnya (Ind/team)