Bupati Anas Resmi Luncurkan Satgas Pengawas Makanan Berbahaya di Sekolah

CB, BANYUWANGI – Anas mengharapkan kampanye prilaku hidup sehat dan bersih tersebut bisa diterapkan semua warga. ”Karena sebanyak apapun puskesmas atau layanan kesehatan dibangun jika masyarakat perilaku hidupnya tidak sehat, tidak akan cukup untuk memberikan pengobatan,”terangnya.

Kadispendik Sulihtiyono mengatakan saat ini semua sekolah telah memiliki Satgas Paman Tak Resah yang terdiri atas kepala sekolah, guru, komite dan siswa yang telah dilantik sebagai inspektur cilik untuk tingkat SD dan inspektur remaja untuk tingkat SMP dan SMA. “Inspektur ini telah dilatih oleh Puskesmas setempat cara mengetes jajanan yang ada di sekolah. Misalnya ada teman yang beli jajan dengan ciri-ciri yang mencurigakan maka mereka akan mengetes dengan cairan yang telah disediakan oleh puskesmas dan bila terbukti akan dilaporkan kepada guru pembimbingnya,” kata Sulih.

Ditambahkan Kepala Dinas Kesehatan dr. Wijilestariono ada empat bahan berbahaya yang jadi perhatian, yaitu Rhodamin B (pewarna tekstil merah), Methanyl Yellow (pewarna tekstil kuning), boraks (pengenyal), dan formalin (pengawet). Makanan dengan warna-warna terang memang sangat menarik bagi anak-anak. Maka dari itu satgas akan memastikan apakah makanan-makanan yang dijual itu mengandung zat-zat berbahaya atau tidak,” uajarnya.

Salah satu Inspektur Cilik yang hadir pada persmian tersebut Mohammad Agi Alatas siswa kelas V SDN 2 Gladak. Agi mengatakan pernah melakukan tes jajanan di sekolahnya yang dianaggap mencurigakan. Salah satu nya kerupuk yang mengandung boraks. “Setelah diketahui ada kandungan berbahaya kemudian dilaporkan pada guru. Guru yang akan menegur pedagangnya,” kata Agi. Agi juga mengatakan dia bertugas untuk mengingatkan teman-temannya agar membeli jajanan yang menyehatkan. “Kalau istirahat ngingatin teman-teman supaya tidak jajan sembarangan,” katanya. (Hum/mam)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *