CB, SULTENG- Lagu Ibu Kita Kartini berkumandang pada peringatan Hari Kartini ke-138 tingkat Provinsi Sulawesi Tengah, Jum’at (21/4), di Hotel Mercure. Acara dihadiri oleh Gubernur Longki Djanggola beserta Ketua PKK Ny. Zalzulmida A. Djanggola.
Turut hadir, Ketua DPRD Prof. (Em) Aminuddin Ponulele beserta Ketua IKD Ny. Nurhayati Ponulele, unsur forkopimda, kepala-kepala OPD, unsur PKK, Dharma Wanita dan pengurus-pengurus maupun anggota organisasi perempuan sipil, TNI/Polri dan kejaksaan serta kalangan perbankan dan mitra kerja lainnya.
Gubernur Longki pada peringatan itu, kembali menegaskan substansi peringatan hari Kartini sebagai momentum historis, mengenang jasa-jasa R.A Kartini sebagai pelopor pergerakkan kaum perempuan untuk meraih kesetaraan hak-haknya dengan laki-laki sebab 138 tahun yang lalu perempuan menjadi kaum termarginalkan.
“Beliaulah (R.A Kartini) yang memperjuangkan kesetaraan hak perempuan untuk dapat mengenyam pendidikan yang sama dengan laki-laki,” ujar gubernur dalam sambutannya.
Sebagai pejuang emansipasi, arah perjuangan Kartini menurutnya bukan bertujuan mengganti posisi laki-laki akan tetapi untuk membangun suatu tatanan kesetaraan gender dimana hak-hak perempuan dalam politik, ekonomi, pendidikan, sosial, dan budaya dapat diakui dan diterima secara luas.
“Kedudukan perempuan sering direduksi ke posisi subordinat, ketimpangan dan ketidak adilan inilah yang pada akhirnya melahirkan garakan-gerakan emansipasi di seluruh dunia, tidak terkecuali di indonesia,” lanjutnya tentang latar belakang perjuangan R.A Kartini.
Di masa kini menurut gubernur, ada 3 permasalahan serius yang kerap menimpa perempuan dan jadi korbannya yaitu tindakan kekerasan baik fisik, psikis maupun seksual. kemudian perdagangan manusia (human trafficking) dan kemiskinan secara ekonomi.
Olehnya melalui gerakan Three Ends yang digaungkan pihak kementerian dan dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak provinsi, Gubernur Longki mengajak kaum perempuan, kartini-kartini Sulteng bekerja keras meningkatkan daya saing diri, keluarga dan masyarakatnya.
“Kartini-kartini modern tidak saja menjadi inspirator gerakan emansipasi perempuan di Sulawesi Tengah akan tetapi bisa tampil menjadi tokoh-tokoh nasional dengan membawa ide-ide pembaruan dan perbaikan bagi masyarakat, bangsa dan negara,” pungkasnya.
Sementara itu, dalam keterangan persnya, Kadis PP dan PA provinsi Sitti Norma Mardjanu mengungkapkan dalam menyambut Hari Kartini ke 138, jajarannya telah melaksanakan sejumlah kegiatan seperti penghijauan, bakti sosial, lomba menghias tumpeng, pemeriksaan kesehatan dan talkshow bersama sesepuh perempuan Sulteng.
Pada puncak acara tersebut, panitia memberikan sejumlah apresiasi pada tokoh-tokoh perempuan inspiratif dan para pemenang lomba hias tumpeng kreatif. (hms/fad)