CB, BANGKALAN- Lagi-lagi Pemkab Bangkalan belum bisa merasakan manisnya Adipura. Akan tetapi walaupun sedemikian pihak Dinas Lingkungan Hidup setempat masih terus beruapaya untuk memperbaiki Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Bangkalan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Ishaq Soedibyoe melalui Kepala Bidang Kebersihan dan Limbah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangkalan, Imam Syafri mengatakan, mengenai penilaian Adipura, sejauh ini belum mendapatkan surat resmi. Di bulan Mei lalu banyak daerah yang diundang untuk memaparkan konsep kebijakan lingkungan di Kementerian Lingkungan Hidup.
“Yang diundang hanya Jombang, Sidoarjo, dan daerah lain. Untuk Madura, tidak ada yang diundang, termasuk Bangkalan. Tetapi hal ini bukan menjustis kita tidak maksimal. Namun penilaian semakin tahun semakin ketat,” ucapnya, Selasa (4/7/2017).
Biasanya jika dapat Adipura, lanjut Imam, setiap daerah diundang oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan disuruh memaparkan didepan dewan juri Adipura. Pihaknya saat ini masih belum bisa memastikan. Menurutnya, gagal meraih Adipura bukan berarti pemkab tidak bekerja. Melainkan karena setiap tahun persyaratan penilaian Adipura semakin ketat. “Kami tetap akan berupaya semaksimal mungkin. Gagal tahun ini, semoga tahun depan tidak gagal lagi, dan mendapatkan penghargaan Adipura,” harapnya.
Begitupula dengan mengenai tempat pembuangan akhir (TPA) sampah, minimal berstandar sanitary landfill. Sedangkan yang menjadi kendala di Bangkalan, TPA masih pakai sistem control landfill. Pola perilaku masyarakat sangat berperan dalam penilaian Adipura.
“Sayangnya, kesadaran masyarakat di Kota Bangkalan untuk membuang sampah pada tempatnya masih rendah. Sedangkan substansi dari penilaian Adipura terletak pada perilaku masyarakat dalam menciptakan budaya bersih dan peduli lingkungan,” ungkapnya.
Imam menambahkan, hal semacam ini belum dimiliki masyarakat Bangkalan. Padahal, kebiasaan membuang sampah pada tempatnya dan menanam pohon di sekitar rumah merupakan tindakan yang sangat mendukung penilaian Adipura.Bangkalan masuk kategori kota kecil dan berharap tahun depan bisa meraih Adipura.
“Meski Adipura sebatas penilaian, hal itu tidak bisa disepelekan serta rutinitas kami tidak hanya berhenti saat Adipura. Kebersihan lingkungan dan sejenisnya tetap lanjut digalakkan,” tutupnya. (hms/har)