CB, Boven Digoel – Sebanyak 20 orang personel satgas pamtas RI-PNG Yonif 310/Kidang Kancana yang dipimpin oleh Wadan satgas “Kapten Infanteri Ardhi Sazli Joenoes”, melaksanakan serbuan teritorial berupa kegiatan bhakti sosial di kampung Mutimangge, Rawa Bastop, Distrik Jair, Kabupaten Boven Digoel, Kamis 6 Juni 2017.
Kegiatan bhakti sosial yang dilaksanakan yaitu meresmikan prasarana belajar (Rumah pintar) yang sebelumnya telah direhab oleh anggota Pos Rawa Bastop, dilanjutkan pemberian bantuan sarana belajar berupa satu buah lemari buku, 15 buah meja belajar anak-anak, satu buah papan tulis, 100 buah buku dan alat tulisnya, lima kotak kapur papan tulis, 50 buah buku bacaan anak-anak, satu buah bola volley berikut paranetnya, satu rol karpet dan bantuan langsung sembako.
Dalam amanatnya, Wadansatgas Yonif 310/KK menyampaikan pesan kepada masyarakat Kampung Mutimangge dimana pada saat itu juga dihadiri oleh tokoh adat setempat ‘Bapak Jhon’, bahwa masyarakat agar saling bekerjasama untuk menjaga dan merawat fasilitas sarana prasarana belajar yang sudah ada, sehingga sarana prasarana belajar ini dapat memberikan manfaat yang baik bagi anak-anak.
Kemudian diharapankan kedepannya anak-anak Kampung Mutimangge bisa ikut berpartisipasi dalam pembangunan daerah serta dapat bersaing dengan anak-anak dari daerah lainnya.
Tidak lupa ucapan terimakasih dari Ketua Adat ‘Bapak Jhon’ yang mewakili masyarakat Kampung Mutimangge kepada Satgas Yonif 310/KK atas kepedulian dan bantuan yang telah diberikan kepada Masyarakat Kampung Mutimangge yang terisolasi tersebut.
Perlu kita ketahui bahwa Kampung Mutimangge adalah kampung terdepan yang paling dekat dengan perbatasan RI – Papua New Guinea. Pintu masuk menuju Kampung Mutimangge adalah melalui Pos Rawa Bastop. Harus menggunakan Speed Boat untuk dapat menuju Kampung Mutiangge karena route yang dilewati adalah genangan air rawa yang sangat luas dan memerlukan waktu 45 menit untuk melakukan penyebrangan.
Kampung Mutimangge sendiri merupakan Kampung kecil yang berada ditengah rawa dan memiliki luas kurang lebih 1000 meter persegi. Jumlah penduduk Kampung Mutimangge yaitu 109 jiwa dan mata pencaharian masyarakat setempat adalah sebagai nelayan.
Masyarakat asli kampung Mutimangge sebenarnya adalah Masyarakat kampung Kweem di negara PNG, karena kebutuhan hidup yang susah didapat di kampung Kweem dan semenjak dibukanya Pasar Bastop di wilayah Indonesia maka sebagian dari penduduk kampung Kweem melakukan eksodus ke wilayah Indonesia.
Mereka sudah menyatakan kesetiaannya kepada NKRI dan bendera Merah Putih selalu berkibar ditengah-tengah kampung Mutimangge. Tetapi seiring berjalannya waktu, kehidupan mereka masih luput dari perhatian Pemerintah Daerah.
Belum ada fasilitas kesehatan dan pendidikan yang memadai di kampung Mutimangge. Selain itu tidak adanya sumber listrik, sulitnya air bersih, tidak adanya MCK, tidak adanya tempat ibadah dan susahnya mendapatkan BBM untuk bahan bakar Speed Boat yang digunakan untuk membawa hasil tangkapan nelayan ke Pasar Bastop merupakan kendala lainnya yang menghambat kegiatan masyarakat Kampung Mutimangge.
Atas dasar tersebut dan memanfaatkan sarana prasarana yang ada, setiap dua kali dalam seminggu personel Pos Rawa Bastop Satgas Pamtas Yonif 310/Kidang Kancana melakukan kegiatan belajar mengajar dan memberikan layanan kesehatan gratis kepada masyarakat kampung Mutimangge, sehingga kegiatan ini dapat mengurangi masalah yang dihadapi oleh masyarakat setempat.
Kami berharap dengan diadakannya kegiatan dari satgas, Pemerintah Daerah Kabupaten Boven Digoel bisa lebih memperhatikan kesejahteraan masyarakat Kampung Mutimangge. (Ertin Primawati)