CB, SUMENEP – Pemerintah Kabupaten Sumenep berharap pembentukan kampung Keluarga Berencana (KB) tidak hanya sekedar wacana saja, namun harus memasyarakatkan kembali program KB seperti tahun lalu.
Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si mengatakan, pembentukan Kampung KB di Sumenep memang perlu dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat, pembangunan keluarga serta untuk mewujudkan keluarga kecil berkualitas. Pihaknya meminta untuk menyukseskan Kampung KB itu, perlu memiliki program yang jelas, selaras dengan program Pemerintah Daerah guna meningkatkan segala sektor pembangunan masyarakat.
“Saya harapkan di Kabupaten Sumenep pembentukan Kampung Kota, masuk dalam Program Menata Kota dan Membangun Desa, sehingga tidak menjadi wacana saja. Namun, harus mempunyai program dan gerakan nyata untuk meningkatkan keluarga berkulaitas,”tegas Bupati saat pencanangan Kampung Keluarga Berencana (KB) di Kabupaten Sumenep tahun 2017, Kamis (07/12) di Gedung Nasional Indonesia (GNI) Sumenep.
Bupati menyatakan, pelaksanaan program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga (KKBPK) harus bersinergi, berkolaborasi, dan saling mendukung satu sama lain dalam mengisi berbagai kegiatan di Kampung KB.
“Pengendalian penduduk memang perlu dilakukan, mengingat laju pertumbuhan penduduk semakin tak terbendung. Berdasarkan data tahun 2017, akseptor KB aktif Kabupaten Sumenep mencapai 153.174 orang, sementara akseptor KB baru mencapai 15.428 orang,”imbuhnya.
Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3A KB) Kabupaten Sumenep, Ir. H. R. Herman Poernomo, MM menambahkan, Kampug KB telah terbentuk di 27 Kecamatan Kabupaten Sumenep, baik Kecamatan daratan dan kepualuan.
“Semoga saja dengan adanya Kampung KB di semua Kecamatan itu, mampu membumikan kembali program KB di Sumenep, sebagai kampung masyarakat yang sehat dan memiliki produktivitas,”pungkasnya. (mc/mam)