CB, Aceh Besar – Panglima Kodam Iskandar Muda Mayjen TNI Moch. Fachrudin S.Sos, bersama Menteri Pertanian RI Dr Ir H.Andi Amran Sulaiman,MP dan Kepala BNN RI Komjen Pol.Drs Budi Waseso melakukan penanaman jagung perdana seluas 20 hektar di pedalaman Aceh Besar tepatnya di desa Lamteubah, Kecamatan Seulimeum, Kabupaten Aceh Besar. Kamis (21/12/2017).
Kegiatan tanam jagung perdana ini dilakukan untuk mendorong masyarakat agar beralih ke tanaman yang lebih baik, karena sebelumnya di lahan tersebut pernah ditanami tanaman terlarang yaitu tanaman ganja. Tanam perdana ini menggunakan sistem program Grand Design Alternative Development (GDAD).
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Pertanian mengatakan, Kementrian Pertanian akan memberikan bantuan kepada masyarakat melalui Dinas Pertanian Aceh berupa alat-alat pertanian diantaranya, traktor, pompa air dan bibit palawija.
Menteri Pertanian berharap, kegiatan yang dilaksanakan ini dapat menjadi yang terbaik dan bermanfaat bagi masyarakat sehingga menjadi contoh bagi penanam lain, untuk beralih ke tanaman lebih baik dan tidak menanam lagi tanaman yang berbahaya.
Sementara itu, Kepala BNN RI Komjen Pol.Drs Budi Waseso mengatakan, dalam hal ini BNN tidak hanya melakukan penindakan tetapi juga harus mengetahui penyebab permasalahan, dimana sebagian besar permasalahan yang terjadi disebabkan karena perekonomian.
Ia juga menjelaskan, bahwa Pemerintah daerah dan Pemerintah pusat sangat mendukung terhadap perubahan Aceh sehingga akan setuju dengan adanya program GDAD ini. Kepala BNN RI berharap melalui Program Grand Design Alternative Development (GDAD) dapat meningkatkan kesejahteraan untuk masyarakat Aceh.
Melalui Program Grand Design Alternative Development (GDAD) tersebut Kepala BNN RI berharap dapat meningkatkan kesejahteraan untuk masyakat Aceh.
Kegiatan tanam perdana ini turut dihadiri Staf Ahli Bidang Hukum Politik Pemerintah Aceh, Deputi Pecegahan BNN, Anggota DPR RI Komisi III, Kepala BNNP Aceh, Dansat Brimob Aceh, Kapolres Aceh Besar, Kajari Aceh Besar serta tokoh agama, tokoh adat dan masyarakat setempat. (Ertin Primawati)