CB, KEDIRI – “Semangat bukan hanya menghidupkan sumber, tapi lebih pada mengajak menyatukan gerakan pada masyarakat untuk membersihkan lingkungan sekaligus konvervasi. Kami berikan kesadaran pentingnya menanam, demi keberlanjutan hidup,”
Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) setempat mengadakan penghijauan dengan menanam sebanyak 500 pohon di 20 titik sumber mata air di kota kediri dalam acara peringatan hari konservasi dan bulan menanam nasional 2017 di Sumber Cakarsi, Kelurahan Tosaren, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Senin (18/12).
Penanam pohon melibatkan para pelajar dari berbagai sekolah di Kota Kediri serta pegawai kebersihan DLHKP yang tergabung dalam pendekar sampah. Selain menanam, siswa juga membersihkan Sumber Cakarwesi, di Kelurahan Blabak, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, tempat berlangsungnya penghijauan.
“Saya berpesan kepada pemuda-pemudi supaya bisa menjaga bumi ini. Kita harus punya hitan kota, agar resapan air baik. Sebab, menjaga lingkungan, tentu tidak mampu hanya dilakukan oleh DLHKP, tetapi seluruh warga Kota Kediri, khususnya para pemuda,” kata Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar,
Dalam sambutannya, Walikota Kediri juga berpesan kepada seluruh masyarakat Kota Kediri untuk menyediakan sedikt lahan untuk menanam tanaman di sekitar rumah. Tujuannya untuk menjaga kualitas udara tetap bersih dan mengandung banyak oksigen.
Walikota juga mengapresiasi peran bank sampah di Kota Kediri yang sudah berhasil mengurangi produktifitas sampah, serta menyulap sampah dari barang yang dibuang, menjadi barang yang bernilai ekonomi. Untuk itu, pihaknya berharap, jumlah bank sampah di Kota Kediri terus meningkat.
Di Kediri, kata dia, pemerintah dengan melibatkan berbagai pihak, juga berupaya agar daerah perbukitan semakin subur. Misalnya, di Gunung Klotok, Kediri. Sekitar 2009, di permukaan gunung itu masih berwarna cokelat, tapi kini sudah berwarna hijau, yang menandakan sudah banyak tanaman.
Ia juga berharap, di sekolah tanahnya lebih banyak ditanami rumput ketimbang diberi paving. Dengan itu, suasana sekolah akan terlihat lebih segar, sebab banyak tanaman hijaunya.
selain menanam, kegiatan yang diselenggarakan DLHKP kali ini juga diisi dengan pelatihan mendaur ulang sampa. Para ibu rumah tangga yang tergabung dalam kelompok kelompok bank sampah memilah sampah dan mengkreasikan menjadi barang seni yang tepat guna. Menjadi aneka hiasan rumah tangga, barang rumah tangga dan barang-barang bernilai ekonomis lainnya.
“Pelatihan daur ulang sampah menjadi berkah ini memiliki banyak manfaat. Selain untuk mengurangi produktifitas sampah, juga merubah sampah menjadi barang-barang yang bermanfaat. Barang hasil kreasi dapat dipergunakan untuk kebutuhan sehari-hari, juga bisa dijual pada event-event kegiatan yang diselenggarakan di setiap kelurahan,” jelas Kepala DLHKP Kota Kediri, Didik Catur.
Untuk diketahui, penghijauan dilaksanakan dalam rangka Hari Tanam Nasional dan Bulan Tanam yang jatuh di bulan Desember. Kali ini, DLHKP menyediakan sebanyak 500 pohon. Diantara tanaman yang ditanam terdiri dari jenis pule, abar dan terbesi. Tanaman ini memiliki keunggulan karena akarnya dapat mengikat air di dalam tanam, sehingga cocok di tanam di kawasan sumber mata air.
“Ada 500 pohon yang kita tanam kali ini. Sebanyak 100 pohon kita tanam di sekitar Sumber Cakarwesi, dan 400 pohon lainnya terbesar di berbagai sumber mata air. Sedikitnya ada 20 titik sumber mata air yang kita sasar,” pungkas Didik Catur.
Kegiatan tersebut, selain dihadiri oleh Wali Kota, juga sejumlah kepala satuan organisasi perangkat daerah (OPD) Kota Kediri, hingga pelajar di kota ini. Wali Kota juga melakukan penaman pohon yang dilakukan secara simbolis, mengawali penanaman seluruh pohon untuk keperluan penghijauan. (fal)