CB, BLITAR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Blitar saat in terus melakukan upaya peningkatan kapasitas terhadap masyarakat dengan menggelar pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana tingkat kelurahan. Turut hadir dalam kegiatan tersebut yaitu Lurah Kepanjenkidul, Kepala Pelaksana (Kalaksa) dan fasilitator BPBD, Ketua dan anggota kelurahan tangguh bencana (Keltana), LPMK, Babinsa, RT, tokoh masyarakat dan kelompok informasi masyarakat (KIM) di Balai Kelurahan Kepanjenkidul Kota Blitar, Senin (21/11/2022)
Lurah Kepanjenkidul, Purwoko dalam sambutannya menyampaikan bahwa untuk organisasi Keltana yang ada di Kelurahan Kepanjenkidul, baru terbentuk tiga bulan yang lalu. Namun walau belum terbentuk Keltana Kepanjenkidul, seluruh warga masyarakat tetap siaga dan kompak.
“Jadi kalau terjadi apa – apa, pak RT, pak RW dan semua warga masyarakat Kepanjenkidul tetap kompak, tetap guyub, tetap rukun untuk menangani yang tidak kita inginkan. Jadi alhamdulillah diluar Kepanjenkidul itu terkait musibah atau kebencanaan alam tidak terlalu ada,” ucapnya.
“Mudah – mudahan di Kelurahan Kepanjenkidul tidak ada. Kemarin memang ada musibah sedikit, ada atap warga yang roboh namun sudah dapat dikendalikan dengan baik oleh BPBD dan warga lingkungan,” tutur Lurah.
Lebih lanjut, Purwoko menuturkan bahwa di Kelurahan Kepanjenkidul itu, juga ada yang namanya relawaan yang anggota serta komandonya dari BPBD. Sebelum ada Keltana, warga sudah sangat respon dan posko ada di Kelurahan Kepanjenkidul.
“Alhamdulillah kemarin juga ada bantuan dari Polres berupa mobil ambulan sigap 43 yang di launcing oleh bapak Kapolres. Jadi ambulan itu bisa dipergunakan warga Kelurahan Kepanjenkidul, namun juga bisa dipergunakan untuk kepentingan umum untuk Blitar raya.
Untuk itu, Lurah berhatap dari pihak BPBD tidak merasa bosan untuk terus membimbingnya, walaupun Keltana terbentuk masih tiga bulan. Jadi tidak sia – sia kegiatan ini direspon positif oleh warga Kelurahan Kepanjenkidul.
Sementara itu, menurut Kepala pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Blitar, Agus Suherli menyampaikan bahwa apa yang disampaikan Lurah yaitu di Kepanjenkidul ini sudah ada kader – kader pejuang kemanusiaan, walaupun masih baru tiga bulan terbentuk. Namun keberadaan mereka sangat dominan dalam menangani bencana.
“Meskipun baru tiga bulan tapi sudah nampak bagus dengan personil yang ada dengan peralatan yang dimiliki, bahkan di BPBD mobil ambulan belum ada, belum punya. Kami ucapkan terima kasih,” katanya.
“Harapan kami, sesuai dengan perka BNPB No.1 tahun 2012, ada tiga kreteria yaitu Keltana pertama, Madya dan Utama. Di Kota Blitar rata – rata masih pertama semua. Target kami akan kami tingkatkan supaya bisa mencapai madya,” imbuhnya.
“Jadi untuk itu perlu pendampingan, butuh pengarahan dari kami termasuk anggaran juga. Oleh karena itu, ini sangat kami butuhkan karena jumlah kami di BPBD, ini cuma 23 orang. Seandainya ada bencana yang sifatnya masif, tanpa bantuan dari teman – teman Keltana ini, mustahil kami bisa bekerja,” lanjut Kalaksa.
Menurut Agus, pihaknya sangat konsen sekali dan mengapresiasi ketika ada Keltana dengan semangatnya membantu kami, serta eksis dalam kegiatan Keltana. Untuk itu akan secara bertahap ada 21 Kelurahan yang akan kami kerjakan untuk menjadi madya.
“Seperti yang pernah disampaikan oleh Kepala BNPB pusat, bapak Letjen TNI Suharyanto bahwa ini adalzh tugas mulia, tugas kemanusiaan. Semboyan beliau adalah jangan pernah mengaku anda itu seorang pahlawan, sebelum menyelamatkan nyawa orang banyak,” pungkasnya. (Pram)