CB, TULUNGAGUNG-Pelatihan essential marketing dan digital marketing strategy di gelar di wisata Nakula Park Desa Kendalbulur, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Minggu (21/05). Dan, upaya mendapatkan ilmu dunia marketing tersebut, puluhan pegiat media sosial (medsos) lintas komunitas Kota Marmer mengundang narasumber dari Jakarta dan Jawa Tengah.
Sedangkan dua narasumber ini adalah Dr. Ir. Slamet Soedarsono MMP, Deputi Polhukankham 2017-2022 serta mentor kelas nasional asal Semarang, Jawa Tengah, Gendut Marjoko Marjoko ST, MBA, MSc. Dalam kegiatan ini mengambil tema “Muda Mendunia, Kuasai Dunia Maya”.
Dr Slamet Soedarsono menyampaikan, dalam penggunaan digitalisasi, para pegiat medsos diharap tetap waspada. “Digitalisasi bak pisau bermata dua dan kita semua harus waspada. Keluarga kita atau anak anak kita yang tiap hari bersama, kadang orientasi pemikiran bisa berbeda,” kata Slamet Soedarsono dihadapan puluhan pegiat medsos di Balai Urip Iku Urup Nakula Park, Minggu (21/05).
Tahun 2024 mendatang, tambahnya, adalah tahun-tahun politik dan perlu diwaspadai agar tak sampai masyarakat terpancing berita hoaks. Sebab, menurutnya, digitalisasi juga berdampak mengurangi jumlah pekerja, seperti pegawai tol, perbankan serta mampu menggeser peran manusia.
“Untuk itu perlu strategi dan ilmu dalam menghadapi era digital dalam memasarkan produk yang kita punya,” kata pria kelahiran Blitar Jawa Timur ini.
Sementara itu, narasumber utama Gendut Marjoko juga menyampaikan, digital marketing tetap tak bisa menggantikan marketing itu sendiri. Sehingga dalam berbagai penelitian, digital marketing efektiifitas marketnya masih kisaran 17 persen dari total penjualan.
Belajar marketing juga harus belajar menata mindset, karena sikap dan perilaku adalah output dari mindset kita.
“Mindset marketing harus tentang customer dan bukan tentang kita. Apa yang customer inginkan, maka kita yang menyediakan. Karena customer hanya peduli pada masalah dan kebutuhan mereka,” ucap Gendut.
Menurut Metor yang juga seorang pengusaha gula ini, yakni setelah menata mindset dengan benar, hal penting selanjutnya adalah melakukan riset diberbagai lini, info market, perbandingan termasuk mengapa customer membeli produk kita.
“Strategi marketing adalah kepuasan pelanggan. Pahami ekpektasi pelanggan, kemudian penuhi ekpektasi mereka.
Apakah prosuk kita sudah memenuhi keinginan kustemer. Ciri cirinya adalah repeat order dan minimnya pelanggan yang komplin,” jelas gendut seraya mengatakan bahwa kata yang paling bahaya adalah asumsi.
Dan, dari paparan yang disampaikan, salah satu netizen yang akrap dipanggil Tumini mengaku, acara seperti ini perlu lebih sering dilakukan, agar pengusaha UMKM di Tulungagung lebih semangat berkarya.
“Sangat menambah pengetahuan positif tentang bisnis masa kini.
wes pokok e sering sering diadakan pelatihan seperti ini bagus untuk perkembangan usaha teman teman,” harapnya.(Hsu)
