PDAM Surabaya Lakukan Rehabilitasi Pipa Jaringan

CB, Surabaya – PDAM Surya Sembada Surabaya secara resmi melakukan pekerjaan rehabilitasi pipa sepanjang 150 kilometer. Peresmian ini dilakukan di rumah pompa Krembangan, Rabu (24/5).

Peresmian dihadiri jajaran Forkopimda Surabaya. Di antaranya, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kota Surabaya Irvan Widyanto, Direktur Utama PDAM Surya Sembada Kota Surabaya Arief Wisnu Cahyono,, Direktur Air Minum Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, perwakilan Kejaksaan Tinggi Negeri Jawa Timur, Kejaksaan Negeri Tanjung Perak, Kejaksaan Negeri Surabaya, Polda Jawa Timur, Dirlantas Polda Jawa Timur, Polrestabes Kota Surabaya, Korem Surabaya, dan DPRD Kota Surabaya.

Arief Wisnu mengatakan PDAM Surya Sembada terus berupaya meningkatkan pelayanan air bagi warga dengan fokus pada pembangunan infrastruktur produksi dan distribusi. Tahun 2023, PDAM menargetkan layanan air PDAM dapat dinikmati oleh seluruh warga Surabaya.

“PDAM berusaha mencapai target dari Pak Wali Kota Surabaya yakni di 2023 ini melayani seluruh warga Kota Surabaya melalui pekerjaan rehabilitasi pipa jaringan,” ungkapnya.

Ia menjelaskan saat ini, PDAM memiliki panjang pipa terpasang sepanjang 6.300 kilometer. PDAM berencana melakukan pekerjaan rehabilitasi pipa jaringan tahun 2022-2023 dengan total panjang mencapai 150 kilometer.

“Areal rehabilitasi pipa tahun 2023 mencakup 38 kelurahan di Surabaya dengan total 4.371 titik pekerjaan rehabilitasi pipa jaringan yang tersebar di seluruh Surabaya,” terang dia.

Rehabilitasi pipa dilakukan untuk meningkatkan keandalan sistem distribusi air. Seiring dengan bertambahnya usia teknis pipa (pipa lama), kata Arief, keandalan sistem perpipaan menurun, yang mengakibatkan gangguan air dan biaya perbaikan pipa yang tinggi. Selain itu, kebocoran pipa juga menyebabkan tingginya angka kehilangan air (non-revenue water).

 

Dengan rehabilitasi pipa jaringan itu, akan berdampak pada peningkatan kelancaran pasokan air dan peningkatan tekanan air di wilayah yang telah direhabilitasi. “Seperti, Jalan Tambaksari, Bogen, Kapas Krampung, Ambengan Batu, Ketandan, Tunjungan I, Kebangsren, Darmo Permai Selatan, Candi Lontar, Candi Lempung, dan sekitarnya,” tambah Arief Wisnu.

 

Sedangkan kriteria pipa yang direhabilitasi adalah pipa dengan ukuran yang saat ini sudah tidak memenuhi perkembangan kebutuhan pelanggan, pipa yang sering mengalami kebocoran, pipa yang berada pada lokasi lahan yang berubah peruntukannya dan pipa yang dibutuhkan untuk meningkatkan pelayanan (kualitas, kuantitas, dan kontinuitas).

Sementara itu, pipa rehabilitasi menggunakan pipa eksisting bahan stee/ (baja) dan PVC diganti menjadi HDPE yang mempunyai kelebihan memiliki tingkat ketahanan tinggi. “Sehingga mampu bertahan dalam berbagai cuaca dan kondisi lingkungan,” katanya kembali. (Lg)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *