CB, SURABAYA- Jaksa yang bertugas di Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya telah dicemarkan nama baiknya, karena dituding oleh salah terdakwa telah menerima suap, namun anehnya Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Surabaya, Didik Farkhan malah tidak menanggapi tudingan tersebut.
Pasalnya pemberitaan yang sudah ditulis oleh beberapa media cetak juga media online dengan judul diantaranya “ Jaksa diduga terima suap, terdakwa minta uang kembali”, semestinya pihak kejaksaan tidak tinggal diam.
Tudingan itu sudah jelas-jelas mencoreng nama baik kejaksaan, tapi kenapa pihak jaksa yang dituding menerima suap tenang-tenang saja, bahkan kajari Surabaya Didik Farhkan pun tidak menanggapi.
Sepertinya pemberitaan ini dianggap tidak benar serta tidak sesuai dengan fakta yang ada, sehingga dengan adanya pemberitaan dan ocehan dari nara sumber dianggap sebagai angin lalu.
Jaksa Damang Anubowo saat ditemui diruang kerjanya mengatakan,” berita itu tidak benar dan yang ngomong itu orang setres karena dia masih banyak kasusnya, jadi saya tidak menanggapi, kami masih banyak pekerjaan yang harus kami selesaikan dan semua orang tau kok,” ungkap Damang.
Ditanya soal apakah hal ini kajari sudah mengetahui,” kajari sudah tau, dan beliaunya juga tidak menanggapi, karena semua itu tidak benar,” tambanya. Perlu diketahui, Jaksa Damang Anubowo tangani kasus narkoba dengan terdakwa Mohammad Sobri, yang perkaranya sudah divonis 4 tahun penjara oleh hakim. Sebelumnya pengakuahan dari terdakwa, jaksa Damang telah minta Rp 150 Juta, tapi oleh terdakwa diberi Rp 50 Juta.
Begitu proses sidang putusan, terdakwa divonis 4 tahun penjara, lalu terdakwa ngoce, kalau dirinya sudah memberi jaksa sebesar Rp 50 Juta. Begitu divonis 4 tahun penjara, terdakwa lansung geram dan meminta uang kembali, bahkan mau melaporkan perkara tersebut ke kejati.
Sayangnya sampai berita ini diturunkan pihak kejati jatim belum bisa dikonfirmasi terkait perkara yang menimpa jaksa Damang Anubowo. Dan apakah jaksa Damang sudah dipanggil oleh kejati atau belum, tunggu berikutnya. (Zai)