CB, Surabaya – Agenda kembali digelar sosialisasi pemantapan Pancasila kepada seluruh anak bangsa indonesia, khususnya dengan bekerjasama dengan sekolah menengah kejuruan Dharma Bahari Surabaya, bersama Koramil 0830/05 Tandes, diadakan dilantai tiga bersama kepala sekolah, para guru-guru pembina, bapak dan Ibu wali murid 50 siswa-siswi SMK Dharma Bahari Surabaya, juga dukungan anggota koramil tandes beserta tokoh masyarakat sekitar, seperti: Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda. Jum’at (16/06/2017)
Awal kegiatan sosialisasi pemantapan serta juga pemahaman mengenai Pancasila, untuk kebangkitan djiwa-djiwa generasi anak bangsa dimasa depan bangsa indonesia ini, terutama pembukaan diawali dengan menyanyikan lagu nasional “Indonesia Raya”, terdengar secara khidmat dinyanyikan bersatu seluruh audience.
Sekilas pidato, dalam kisi-kisi materi pemantapan pancasila kepada audience. Mayor Inf. Eko Resmojo, memaparkan,”Dalam situasi-situasi keamanan di wilayah negara Indonesia, akhir-akhir ini, terlihat situasi semakin memburuk, dimana dengan berbagai-bagai peristiwa yang bapak dan ibu ketahui terlihat dimedia televisi, banyaknya terjadi kejadian yang kurang Ber-Adab dan tentunya sudah tidak seperti sifat /atau jatidiri bangsa indonesia yang dikenal oleh dunia, asah-asih dan asuh.”
Lanjut Eko, “Geliat daerah papua, akhir-akhir ini untuk berkehendak untuk memisahkan diri dari wilayah kesatuan republik indonesia. Serta juga berbagai permasalah agama yang telah diobok-obok dan sedang diadu domba, antara yang dominan dan minoritas. Juga tak luput juga dengan gubernur jakarta yang saat ini non akhtive dan telah masuk dan tidak ingin kembali. Hal yang sama untuk mengenai bendera suatu negara, bahwa bendera negera merupakan sebuah simbol dari sebuah kedaulatan bangsa itu sendiri, namun bapak dan ibu sekalian melihatnya, bahwa bendera amerika diinjak-injak oleh negera korea utara, dan juga korea utara sudah siap telah mengarahkan peluruh kendali penghacur massalnya kepada negera amerika, bagaimanakah hal tersebut bisa terjadi?”
“Untuk kita perhatikan lebih kedalam lagi untuk masuk melihat negera kita, indonesia. Bagaimana situasi indonesia saat ini, bila kita saksikan di media televisi, wilayah papua yang ingin memisahkan diri dari wilayah kesatuan republik indonesia. Kenapa dengan Pancasila kita saat ini, apakah kita telah lalai dengan unsur-unsur yang terkandung didalam tubuh Pancasila itu sendiri, pada sila pertama, telah jelas dituliskan oleh para pendiri bangsa ini, mengenai bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang ber-Ketuhan Yang Maha Esa, namun juga bukan menjadi Negara Agama.” Sambung Eko
“Kita inikah, satu bangsa, satu tanah air dan berbahasa satu untuk indonesia. perumus atau penggali sila pertama pada pancasila jelas, cukup kita ketahui bahwa beliau-beliau ini adalah anak bangsa indonesia, yang religius, jenius dan tentunya sangat berjiwa besar, maka hadirlah suatu pemahaman didalam Pancasila itu sendiri, pada sila pertama, yaitu : Ber-Ketuhanan Yang Maha Esa. Karena apa yang ada didalam negera indonesia yang sudah menjadi satu persatuan, dengan beragam-ragama suku, budaya dan adat istiadat. Halnya sama dengan adalah para pemeluk keimanan, dengan 5 (lima) Agama, seperti ada Islam, Kristen protestan, Hindu, Budha serta juga sahabat Katholik.”Kata Eko.
“Mengenai halnya situasi teroris yang sedang gencar-gencarnya untuk mencoba mendekat pada akhir-akhir ini cukup kita ketahui akan melalui negara philipina. Selama saya bertugas didaerah asem rowo ini, saya cukup mengetahui bahwa sahabat-sahabat dari kepolisian juga bekerjasama untuk mengamankan situasi agar tercipta kondusif. Saya dan juga termasuk bapak serta ibu sekalian, yang dimana kita memiliki anak-anak kita, sangat mengkhawatir akan situasi pergaulan-pergaulan terhadap anak-anak kita yang berada diluar jangkau akan kontrol pergaulan yang pastinya kita tidak mengetahui secara detail, akan konsekuensinya baik dan buruknya untuk mempengaruhi menuju kepada prilaku yang negatif. Cukup kita ketahui dengan begitu maraknya berkilo-kilo narkoba yang kita ketahui melalui media televisi.”Himbau eko.
Penjualan narkoba kepada dan melalui generasi muda kita, khususnya anak-anak kita sungguh sangat mengkhawatirkan, bagaimana tidak mungkin. Hanya dengan penghasilan yang besar, tanpa harus mengeluarkan keringat, untuk mendapatkan hasil keuntungan yang besar, cukup untuk memberikan kenyamana akan fasilitas yang tentunya, bapak dan ibu ketahui, rumah, mobil mewah, sepeda motor yang sanggup terbeli dengan cara penjualan hasil dari narkoba, yang menjadi pembelinya adalah anak-anak kita sendiri, dan tentunya uangnyapun juga dari kita sendiri.
“Pada tahun 1999-2000, saat saya pernah bertugas di daerah timor-timor untuk melakukan pengamanan, dimana waktu itu pak habibie masih menjabat sebagai president republik indonesia, dimana kapal asing saat akhir penentuan suara pemilihan, bahwa kapal asing telah berada dan bersiap untuk masuk kedalam wilayah indonesia, apabila dirasa oleh meraka bahwa situasi tidak terkendali.” Papar Eko.
Lanjut, “Mengenai beberapa 5 (lima) tokoh anak bangsa indonesia yang sangat disegani oleh negera-negera lain, seperti : Bapak Soekarno, dimana melalui segala kebijaknnya untuk bangkit, dan membangkitkan untuk bangsa indonesia menjadi berdikari, mendapat berbagai hambatan dan dikekang oleh negera Amerika, begitu pun tetap Bung Hatta, masih tetap untuk mensupport selalu atas kebijakan-kebijakan yang diambil dari Bung Soekarno. Juga pada zaman pak Suharto, dimana kita pernah mengalami untuk dilakukannya embargo atas Negara Indonesia, hamppir diseluruh bidang, namun dimana kita tetap menolak untuk menerima bantuan dari pihak asing. Selanjutnya dengan tokoh yang dikenal dengan militiannya serta juga dengan kaidah agamannya, yaitu Abubakar Bawasir, dengan militansinya dan kaidah agamanya, amerika pun takut, dan pada era Prabowo Subijanto, sebagai mantan militer dengan pikiran moderat, masih ingin membangun Negra indonesia, tanpa menggantungkan dari pihak asing. Jika seperti yang terjadi atas freeport itu, dimana cukup kita mengerti secara umum, berbagai dengan kekayaan kandungan alamnnya, namun karena kebijakan pemerintah sudah menjadi begitu.”
“Jadi saya kembali meminta, dengan sangat amat kepada Bapak dan Ibu, agar kita tetap menjaga untuk tetap kondusif, tetap bekerjasama, tetap bersatu, tentunya tetap juga memperhatikan pergaulan anak-anak kita, karena yang menjadi sasaran atau targert oleh bangsa asing, adalah generasi kita. Karena itulah kekuatan kita dimasa depan.Bagaimana dengan Pos Kamling kita ? Apakah, masih ada yang tetap jaga, atau malahan sudah tidak ada lagi pos-pos kamling kita di tiap-tiap lingkungan masyarakat rukun warga. Hal tersebut sangat penting, dimana untuk menghalau segala bentuk kamtibmas, contohnya cukup kita ketahui tentang beredarnya laporan dari warga, maraknya pencurian baik motor, mobil dan sebagainya. Perlu adanya laporan kepada kepada Rukun Tetangga (RT), jika ada penghuni baru atau tamu dari keluarga yang akan menginap dirumah bapak atau ibu sekalia. Karena sangat penting bagi kita untuk memberikan bantuan kepada tamu tersebut dan jika berbicara aturan ya tetap menjadi sebuah aturan, ‘jangan sampai anak-anak saya, bapak dan ibu yang menjadi pelakunya’.”Lanjut Eko
“Disamping saat ini, ada bapak Kapolsek, samping saya lagi juga ada bapak Kacamat, jika terjadi akan sesuatu hal yang tidak kita inginkan, pastinya kami akan menindaklanjutni dengan cepat, karena sudah menjadi tugas dan kewajiban kami untuk mengandikan kepada masyarakat dan bangsa. Bagaimana Bapak dan ibu sekalian, apakah bisa diterima. Saya percaya bahwa Tuhan tidak tidur, Insyaallah, jika kita baik, maka kita pun akan selalu dalam lindunganNya.”Tutup Mayor Eko Remojo.
Selanjutnya, dilakukan penyerahan cinderamata kepada beberapa Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda. Nyanyian penutup sebagai ditandainya acara telah berakhir, yaitu dengan menyanyikan lagu nasional “Padamu Negeri, Kami Berjanji – Kami Berbakti” bersama seluruh para audience.(ANDi)