Menyusuri Sudut Wisata Kota Malang

Bicara tentang kota Malang, tidak lah akan pernah habis-habisnya. Baik itu tentang keindahan alam ataupun sejarah nya yang masih melekat. Bahkan berbicara tentang seni budaya nya pun tak kan pula ada bosan-bosannya bila mereka yang memang menyukai akan seni budaya daerah.

Seklumit mengintip wisata Malang dari sekian banyaknya wisata yang ada. Media Cahaya Baru hanya akan mengintip beberapa saja dahulu, seperti wisata Pantai Batu Bengkung yang berlokasi di 57 Km dari Kota Malang ke arah Selatan, yaitu ke Desa Gajahrejo Kecamatan Gedangan, dengan pantainya yang berpasir putih bersih dengan karang-karangnya yang menawan dan pemandangan yang begitu menakjubkan. Yang sekali-kali kita bisa mengunjunginya bersama keluarga atau dengan kerabat yang lainnya, bahkan dengan teman sekalipun.

Dan kemudian kita akan mengunjungi tempat lainnya yang sama indah dan pesonanya yaitu wisata Batu Night Spectacular (BNS) yang sangat terkenal dan ter-favorit oleh wisatawan manapun. Baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Yang berlokasi di Desa Oro-Oro Ombo, 15 menit perjalanan dari pusat Kota Batu Malang yang keindahannya pun tidak lah kalah indah dengan wisata yang lainnya. Hanya saja yang membuat berbeda adalah dari keindahan lampu lampion yang berwarna warni sebagaimana pertunjukan yang sangat menarik dan mempesona, yang aktifitasnya dibuka mulai dari jam 15.00 sampai dengan jam 24.00. Mungkin inilah yang disebut Disneyland-nya Jawa Timur, Kota Batu Malang. Wisata dengan wahana hiburan yang benar-benar asyik yang siap berbagi kebahagian, seperti Galery Hantu, Sialom Test, sepeda udara tertinggi, lampion garden dan trampoline.

Begitu juga Obyek wisata JATIM PARK I Malang. Lokasinya sekitar kurang lebih 20 Km dari Kota Malang sebelah Barat (ke arah Batu). Terdapat wahana kolam berenang raksasa dengan latar belakang Patung Ken Dedes, Ken Arok dan Mpu Gading dan wahana bermain atau permainan yang berbagai macam.

Semuanya hanya menunjukkan wisata alam dan wahana bermain.  Namun kurangnya keterlibatan didalam seni budaya masyarakat, yang seharusnya bisa dibubuhi didalamnya.

Pada tanggal 20 Juni 2017, hari Selasa, bertempat di Taman Wisata Air Wendit Kecamatan Pakis, Malang. Dimana acara dimulai pada jam 08.00 wib hingga selesai. Tema yang disampaikan adalah Peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia) Pariwisata Kabupaten Malang 2017, yang undangannya disampaikan oleh masing-masing Kepala Desa kepada pengelola tempat wisata atau perwakilan saja yang ditunjuk. Yang dihadiri oleh Bapak Bupati Rendra Kresna. Namun bila kita tamati secara menyeluruh dan setiap kata yang disampaikan beliaunya sangat lah luar biasa dan bagus. Akan tetapi apakah hal tersebut bisa langsung mengena di masyarakat. Baik itu adalah salah satu program atau pun progress daripada Peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia) Pariwisata Kabupaten Malang itu sendiri. Sedangkan Malang wilayahnya sangat lah luas setelah Banyuwangi. Pada saat kami bertanya kepada mereka yang hadir. Mereka hanyalah menjawab “yang penting hadir dan dapet amplop”. Sebab itulah yang diundang dalam acara tersebut kebanyakan mereka adalah perwakilan saja dan tidak langsung kepada pihak yang bersangkutan. Sehingga mereka kurang bisa memahami apa yang disampaikan beliaunya juga penyampaian yang disampaikan oleh pihak Pariwisata Kabupaten Malang. Sehingga terkesan yang hadir dalam undangan hanya cuman sekedar menghadiri saja dalam acara tersebut. Dan pada saat kami dari Media Cahaya Baru datang kepada Panitia Penyelenggara untuk menyapa dan bertanya, mereka sudah terkesan tergopoh-gopoh untuk menghindari dan menjanjikan akan menemui lagi salah satu dari kami, yang ternyata tidak terlaksanakan. Dan ada yang terkesan cuek saja bila kami bertanya. Mereka, dari pihak Pariwisata Kabupaten Malang yang kami peroleh dan lihat, hanyalah seolah-olah mensibukkan diri saja yang luar biasa, mengingat acara sudah berlangsung cukup lama dan santai. Dan hal tersebut membuat tidak mungkin untuk kami. Apalagi terkait dengan tema pembahasan dalam penyelenggaraan acara tersebut diatas adalah “Peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia) Pariwisata Kabupaten Malang 2017”. Yang seharusnya mereka sangat peduli dan perhatian apabila sewaktu-waktu ada pertanyaan ataupun hanya sekedar menyapa. Karena disamping itu pula mereka adalah tuan rumah daripada penyelenggaraan acara tersebut.

Pada akhirnya kami hanya bisa melihat dan memantau saja acara tersebut tanpa memperoleh hasil berita yang maksimal dari pihak manapun yang bersedia untuk kami tanyakan. Khususnya panitia penyelenggara adalah Pariwisata Kabupaten Malang.

Melihat apa yang terjadi dan yang kami alami pada saat itu, akhirnya kami menilai bahwa “Peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia) Pariwisata Kabupaten Malang 2017”, kurang pas mengena dan tidak akan bisa merata diseluruh Kabupaten Malang. Yang mana sebaiknya dilakukan dan diselenggarakan langsung ke desa-desa atau daerah-daerah, seperti pengadaan penyuluhan dan pembinaan langsung kepada masyarakat ataupun pihak-pihak yang bersangkutan yang terkait (seperti : pengelola-pengelola wisata/pariwisata, sesepuh-sesepuh desa dan yang bersangkutan didalam wisata/pariwisata itu sendiri). Sehingga penyampaiannya akan bisa dimengerti dengan mudah dan tepat sasaran. Karena permasalahan disetiap desa/daerah (wisata/pariwisata) adalah tidak sama (termasuk di dalamnya kondisi dan situasi). Dan dari itu, kami berharap dari pihak Pariwisata Kabupaten Malang juga lebih greget lagi memperhatikan terhadap seni budaya daerah juga. Karena seni budaya juga terkait erat dengan wisata/pariwisata (Nasional).

Terlepas sebentar dari Kota dan Kabupaten Malang. Tuk menengok sesaat bagaimana Puncak di Bogor Jawa Barat, Yogyakarta dan Bali. Peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia) Pariwisata yang benar-benar ditingkatkan dan terus adanya program-program dan progress baru untuk lebih giat dalam pelaksanaannya dan tidak monoton dalam perkembangannya setiap tahunnya. Bagaimana Bali yang begitu luas wilayah dengan seni budayanya yang begitu guyub dan SDM (Sumber Daya Manusia)nya yang luar biasa takjub, kuat, kompak dan ter-manejemen yang selalu berkembang dan maju. Bagaimana pengawasan, binaan dan penyuluhan untuk tidak menjadi monoton yang terus gencar digerakkan dan dilaksanakan tanpa pandang bulu, semuanya dilakukan merata dan terorganisir semuanya. Yang pada akhirnya menjadikan pulau wisata/pariwisata dunia yang sangat diminati, dengan tidak merusak religy yang ada. Seni budaya (adat istiadat dan agama begitu mendomisili, menyatu dan terkait).

Banyak progress dan program yang perlu dikembangkan dan lebih diperluas oleh pihak Pariwisata kabupaten dan Kota Malang, yang seharusnya bekerjasama erat dengan masyarakat bersangkutan dan setempat guna lebih pas dalam perkembangan dan dalam peningkatan pembangunan, termasuk peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia) nya. Namun penyampaiannya yang ada sekarang tidak lah  pernah merata. Kembali lagi terkesan pilih kasih dan sepihak. (mustoko)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *