CB, (Prd/Cen) Skouw – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura dan Satgas Yonif Para Raider (PR) 432 Kostrad mengadakan pelatihan bongkar pasang tenda untuk peningkatan kapasitas relawan desa tanggu bencana kepada masyarakat perbatasan Kampung Skouw Mabo dan Holtekam wilayah Distrik Muaratami. Pelatihan bersama ini diadakan di gedung serbaguna dan Lapangan Adat Kampung Skouw Mabo, Kamis (24/08/2017).
Pelatihan dibuka langsung oleh Kepala Pelaksana BPBD Kota Jayapura yang diwakili oleh Bapak Jonnie Koolang, S.E., M.M., Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD kota Jayapura dan dihadiri oleh Danramil Muaratami Kapten Inf Sutrisno, Kapolsek Muaratami M. Mukabsi, Danki D Satgas Lettu Inf Rosidi, Pasintel Satgas Lettu Inf M. Tavin, Papen Satgas Lettu Ctp Joko S. dan LSM RAPI wilayah Muaratami.
Kegiatan ini melibatkan relawan dari 3 kampung yaitu Kampung Skouw Mabo, Holtekam dan Koya Timur dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat, sehingga sedini mungkin bila dihadapkan keadaan bencana yang sesungguhnya masyarakat sudah siap untuk bagaimana mengambil langkah-langkah penyelamatannya.
Materi yang diberikan pada pelatihan antaralain keterampilan bongkar pasang Tenda untuk Peningkatan Kapasitas Relawan Desa Tanggu Bencana, dimana masyarakat harus bisa menyiapkan tempat untuk Hunian Sementara (Huntara) apabila terjadi bencana.
Pemateri berasal dari BPBD kota Jayapuara di bantu Satgas Pamtas RI-PNG Yonif PR 432 Kostrad. Kegiatan berlangsung aman, lancar dan warga yang hadir pun sangat antusias mengikuti pelatihan ini.
Menurut Bapak Jonnie Koolang, “Kampung Skouw Mabo ini letaknya berada di tepi pantai, secara otomatis memiliki kerawanan lebih akan timbulnya ancaman yang terjadi akibat gelombang pasang. Dengan adanya kegiatan ini tentunya akan lebih memberikan bekal pengetahuan, pengalaman dan pemahaman tentang cara-cara penyelamatan apabila sewaktu-waktu terjadi bencana”, paparnya.
Bapak Yulianus Uduas sebagai ketua RT setempat mengatakan, “Kami bersama masyarakat sangat berterimakasih dan bersyukur dengan adanya pelatihan ini, sehingga kami masyarakt skouw mabo dapat memiliki keterampilan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan, karena disini kami juga sangat khawatir dan resah apabila ada badai atau hujan lebat karena ombak bisa sangat besar sampai di pemukiman masyarakat kami”.
Danki D Satgas Lettu Inf Rosidi mengatakan ”Kegiatan seperti ini harus selalu diberikan kepada masyarakat yang tinggal dipesisir pantai khususnya masyarakat Skouw Mabo.Apabila terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan mereka sudah siap, karena kita bisa melihat tanggul-tanggul pemecah ombak yang terpasang saat ini posisinya sudah tidak pada tempatnya lagi akibat besarnya gelombang ombak yang menerjang apabila cuaca sedang ekstrim”, terangnya. (Ertin Primawati)